Menuju konten utama

Penggunaan Masker yang Benar untuk Cegah COVID-19 Menurut Dokter

Saat menggunakan masker pastikan agar tak ada celah, artinya masker menutup rapat area hidung hingga mulut.

Penggunaan Masker yang Benar untuk Cegah COVID-19 Menurut Dokter
Ilustrasi Masker Kain. foto/istockphoto

tirto.id - Menggunakan masker menjadi kunci utama untuk mencegah penularan virus Corona jenis baru COVID-19.

Namun apakah Anda sudah menggunakan masker dengan benar? Sebab jika kita menggunakan masker tidak benar maka potensi untuk terinfeksi COVID-19 juga tetap tinggi.

Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, Siswanto mengatakan masker harus menutup mulut dan hidung dengan benar.

"Pemakaian masker itu sebaiknya menutupi hidung dan mulut jangan cuman mulut doang, kalau mulut doang masing mungkin menularkan, kalau misal dia positif tapi tanpa gejala (OTG)," katanya.

Selain itu saat menggunakan masker pastikan agar tak ada celah, artinya masker menutup rapat area hidung hingga mulut.

"Harus betul-betul fit atau melekat betul jadi engga ada rongga itu maskernya sehingga efek filtrasinya bekerja," ujarnya.

Siswanto mengatakan masyarakat dapat melakukan pengecekan secara mandiri apakah masker yang digunakan sudah tepat atau belum.

Caranya jika menarik nafas maka masker yang digunakan akan mengempis sedangkan saat menghembuskan nafas masker akan mengembung.

Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan masker sebaiknya juga diganti setiap hari dan maksimal masker kain hanya digunakan selama empat jam.

Selain penggunaan masker yang tepat Siswanto juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak, lebih sering cuci tangan dan jika tidak mendesak tak perlu keluar rumah.

Dengan menggunakan masker kita juga ikut menjaga kesehatan orang tua termasuk keluarga. Ibu menjadi salah satu orang yang tak pernah lupa untuk mengingatkan betapa pentingnya menggunakan masker.

Sehingga saat akan beraktifitas di luar rumah tak ada salahnya untuk selalu #ingatpesanibu agar menggunakan masker dengan benar.

Selain itu masker yang digunakan seharusnya minimal memiliki dua lapis dan hindari menggunakan masker jenis buff serta scuba.

Sebab, masker jenis buff atau scuba hanya memiliki satu lapisan dan tidak efektif untuk mencegah penularan virus Corona.

"Masker buff dan scuba hanya satu lapis dan itu hanya kain semua. Scuba dan buff kurang efektif karena dua lapis, fitting tesnya itu yang dipertanyakan, karena engga bisa menutup efektiif," ujar Siswanto.

"Ada penelitiannya, soal efektivitas masker kain yang paling bagus yang minimal dua lapis dan salah satunya itu dari katun, misalnya digabung dengan flanel dan sebagainya, disebutnya ini masker kain hybrid," tambahnya.

Ia menambahkan, dengan menggunakan masker kain minimal dua lapis ini agar lebih maksimal untuk menyaring virus maupun partikel debu.

"Karena minimal dua lapis itu tidak hanya efek penyaringan secara mekanik tapi ada efek elektrostatis yang menghalangi virus dihirup. Jadi minimal dua lapis atau tiga lapis karena ada efek elektrostatis yang menghalangi filtrasinya itu," katanya.

--------------------------------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH