Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Pengertian Syirik dan Macam-Macamnya dalam Agama Islam

Pengertian syirik, contoh perbuatan syirik, dan macam-macam syirik dalam agama Islam.

Pengertian Syirik dan Macam-Macamnya dalam Agama Islam
Ilustrasi Dukun Santet. foto/Istockphoto

tirto.id - Dosa terbesar dalam Islam adalah dosa syirik yang tidak terampuni kesalahannya di sisi Allah SWT. Orang yang melakukan dosa syirik diancam neraka Jahanam, serta dihapuskan amalan salehnya di masa silam.

Pengertian Syirik

Secara definitif, syirik berasal dari bahasa Arab yang artinya perbuatan atau iktikad menyekutukan Allah SWT dengan zat lain.

Dilansir dari NU Online, syirik artinya juga penyandaran suatu perbuatan kepada selain Allah SWT.

Di mana maknanya, jika seseorang menganggap bahwa suatu kejadian atau perbuatan dapat terjadi secara mandiri tanpa campur tangan Allah SWT atau disandarkan kepada zat lain, maka ia sudah jatuh pada dosa syirik.

Allah SWT menyatakan bahwa orang yang melakukan syirik tidak akan diampuni dosanya, kecuali melakukan taubat nasuha, menyesali tindakan syiriknya, dan tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari [syirik] itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar," (QS. An-Nisa [4]: 48).

Macam-Macam Syirik

Syirik tidak hanya menyekutukan Allah SWT dalam bentuk penyembahan berhala atau memberikan sesajen kepada benda keramat, dan lain sebagainya, namun syirik juga dapat terjadi ketika seseorang merasa bahwa tidak ada campur tangan Allah SWT dalam suatu kejadian atau perkara di muka bumi ini.

Karena itulah, syirik dibagi dalam dua macam, yaitu syirik besar (syirk akbar) dan syirik kecil (syirk asghar).

Penjelasannya adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak (2013) yang ditulis Abdurrohim, Usman, dan Noek Aenul Latifah.

1. Syirik Besar

Syirik besar adalah perbuatan yang jelas-jelas menunjukkan sikap menyekutukan Allah SWT, seperti menganggap bahwasanya ada Tuhan selain Allah, menyembah berhala, atau meyakini keberadaan dewa-dewi sebagai tandingan Allah SWT.

Perbuatan syirik besar juga dilakukan ketika seseorang meminta doa atau munajat kepada selain Allah SWT, seperti ke pohon keramat, memasang sesajen ke sungai, gua, dan sebagainya.

Orang yang melakukan syirik besar mengingkari sifat-sifat suci Allah SWT, seperti menganggap bahwa Allah memiliki anak, meniadakan kekuasaan Allah, dan lainnya.

Orang yang melakukan perbuatan syirik besar dengan sengaja, maka statusnya sudah murtad dan tidak sah dianggap sebagai umat Islam.

2. Syirik Kecil

Syirik kecil juga dikenal dengan sebutan syirik tersembuyi karena seseorang sering kali tidak sadar sudah melakukan perbuatan tersebut.

Secara definitif, syirik kecil artinya menyandarkan suatu kejadian kepada selain Allah SWT.

Contoh syirik kecil adalah ketika seseorang menyatakan bahwa: "Jika saya tidak ditolong oleh dokter itu, saya pasti akan mati.”

Dari sini, komentar di atas mengisyaratkan bahwa kesembuhannya dari penyakit atau kecelakaan disebabkan karena bantuan dokter tersebut, serta tidak ada campur tangan Allah di dalamnya.

Sering kali, syirik kecil berbentuk riya, melakukan suatu perbuatan baik, termasuk ibadah, namun dengan tujuan ingin dipuji atau dipandang baik oleh orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya. Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia, 'Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya kepada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka?',” (H.R. Ahmad).

Perbuatan syirik, baik itu syirik besar ataupun syirik kecil diancam dengan dosa besar, serta balasan pedih di neraka Jahanam, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Bayyinah ayat 6:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik [akan masuk] ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk," (QS. Al-Bayyinah [98]: 6).

Baca juga artikel terkait DOSA SYIRIK atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno