Menuju konten utama

Pengertian Sosiologi Menurut para Ahli: Karl Marx hingga Giddens

Pengertian sosiologi menurut para ahli sepertiEmile Durkeim, Karl Marx, dan Max Weber berbeda. Namun intinya sosiologi mempelajari tentang masyarakat.

Pengertian Sosiologi Menurut para Ahli: Karl Marx hingga Giddens
Ilustrasi Sosiologi. foto/Istockphoto

tirto.id - Sebagai seorang makhluk sosial, aktivitas kita sehari-hari dapat dipelajari melalui suatu ilmu sosial atau yang lebih dikenal dengan sosiologi. Secara lebih lanjut, menurut Max Weber, sosiologi mencoba untuk memahami tindakan sosial sampai pada penjelasan kausal tentang bagaimana itu berjalan dan akibat dari tindakan tersebut.

Sebagai suatu disiplin ilmu, sosiologi telah lahir pada sekitar abad 19, yaitu pada tahun 1837. Istilah Sosiologi itu sendiri pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan sosial Perancis yang bernama Auguste Comte. Istilah tersebut terdiri dari kombinasi dua kata bahasa latin, yaitu socius yang memiliki arti masyarakat dan logos yang berarti ilmu. Sehingga secara harfiah sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.

Meskipun Comte sebagai ilmuwan sosial pertama yang menggunakan istilah sosiologi, akan tetapi keberadaan teori sosiologi sebenarnya ada dalam filsafat dari beberapa filsuf seperti Emile Durkeim, Karl Marx, dan Max Weber.

Pemikiran 3 Tokoh Utama Sosiologi

Karl Marx (1818-1883)

Dalam ilmu sosial, Marx mengeluarkan teori tentang isu kapitalisme. Marx beranggapan bahwa dengan adanya kapitalisme berpotensi merusak hubungan baik antara manusia dan bumi. Hal tersebut karena eksploitasi yang dilakukan oleh para kapitalis yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri.

Karya-karya dari Marx yang masih sering ditemui hingga saat ini antara lain seperti kelas sosial, konflik kelas sosial, penindasan, dan keterasingan (alienasi). Salah satu konsep yang dijadikan sebagai perspektif utama dalam sosiologi, adalah teori konflik sosial.

Kemudian memasuki abad 20-an muncul berbagai paham neo-marxis atau berbagai analisis sosial yang menjadikan teori dari marx sebagai acuan utama. Salah satu teori yang menyatakan dirinya sebagai neo-marxis adalah teori gerakan ganda dari Karl Polanyi, sejarawan ekonomi. Dalam teori tersebut menggambarkan suatu bentuk respons dalam gerakan lingkungan. Contohnya seperti buruh terorganisir, hingga ekses dari kapitalisme.

Berdasarkan berbagai teori yang dikemukakannya, Marx beranggapan bahwa sosiologi dapat digunakan sebagai suatu alat untuk menolong kaum tertindas dalam melawan dan mewujudkan cita-cita tanpa adanya konsep kelas.

Max Weber

Salah satu karya Weber yang terkenal yaitu Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme (1905) dan Ekonomi dan Masyarakat (1920)

Dalam bukunya, Ekonomi dan Masyarakat, Weber berpendapat bahwa penyebaran kapitalisme telah menggarap pada rasionalisasi masyarakat. Hal tersebut berdampak pada perkembangan kehidupan dengan penciptaan teknologi baru. Dalam hal ini, Weber juga merupakan seorang ahli teori pertama yang mempercayai adanya peran independen negara dalam penyebaran kapitalisme.

Secara umum Weber memiliki kajian yang dijadikan teori utama dalam sosiologi, yaitu tindakan sosial. Menurut dia, tindakan sosial mengarah pada segala bentuk tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.

Sehingga sebagai seorang sosiolog, Weber berpendapat harus mengarah pada makna subjektif, yakni setiap orang menafsirkan tingkah lakunya sendiri atau melampirkan perilaku mereka sendiri.

Emile Durkheim

Durkheim dalam kajian sosiologi telah melakukan berbagai jenis analisis, diantaranya yang terkenal seperti Variasi Subkultural dalam Bunuh Diri (1897), Sociology of Religion (1912) dan Aturan Metode Sosiologis (1895).

Selain itu, salah satu karyanya yang paling utama dalam sosiologi adalah tentang pembagian kerja. Dirinya beranggapan bahwa semakin lama akan terjadi peningkatan kepadatan dan ukuran populasi. Sehingga dalam hal pekerjaan akan terjadi pembagian yang secara lebih jelas antar masyarakat yang berasal dari urbanisasi dan globalisasi.

Selain itu, Durkheim juga mendefinisikan sosiologi sebagai suatu studi tentang fakta sosial. Fakta sosial yang ia maksud adalah terkait pola perilaku yang menjadi ciri-ciri kelompok sosial di masyarakat. Tugas seorang sosiolog dalam hal ini adalah mengungkap fakta sosial dan menjelaskannya kembali menggunakan fakta sosial lain.

Pendapat Ahli Sosial Lain terkait Sosiologi

Selain ketiga tokoh utama dalam ilmu ini, terdapat beberapa ahli lain yang juga turut andil dalam perkembangan sosiologi hingga saat ini, antara lain:

Erving Goffman

Menurut Goffman, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Anthony Giddens

Berbeda dengan Goffman, Giddens menjelaskan bahwa sosiologi merupakan suatu studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok, dan juga masyarakat.

C. Wright Mills

Sementara Mills beranggapan bahwa untuk memahami apa yang terjadi di dunia perlu adanya imajinasi sosiologi. Dengan begitu kita dapat memahami sejarah hidup masyarakat, riwayat pribadi, hingga hubungan keduanya.

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan lainnya dari Muhammad Ibnu Azzulfa

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Ibnu Azzulfa
Penulis: Muhammad Ibnu Azzulfa
Editor: Agung DH