Menuju konten utama

Pengertian Masalah Sosial Menurut Ahli dan Contohnya di Indonesia

Mengetahui pengertian masalah sosial menurut pandangan para ahli dan contoh kasusnya di Indonesia. 

Pengertian Masalah Sosial Menurut Ahli dan Contohnya di Indonesia
Potret Sri, warga yang di kolong jembatan tol Papanggo, Tanjung Priok, selama sepuluh tahun. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Masalah sosial masih sering kali terjadi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Permasalahan sosial seolah menjadi benang kusut yang sangat sulit diperbaiki keteraturannya.

Masalah-masalah ini berdampak pada masyarakat luas dalam berbagai aspek kehiudupan, sehingga perlu adanya upaya perbaikan dari masyarakat dan pemerintah mengenai persoalan ini.

Menurut Coleman, J.W dan Cressey (1984) suatu fenomena atau gejala kehidupan dapat dikatakan masalah sosial apabila;

Pertama, sesuatu yang dilakukan seseorang itu telah melanggar atau tidak sesuai dengan nilai-norma yang dijunjung tinggi oleh kelompok;

Kedua, sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok itu telah menyebabkan terjadinya disintegrasi kehidupan dalam kelompok;

Ketiga, sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok itu telah memunculkan kegelisahan, ketidakbahagiaan individu lain dalam kelompok.

Secara garis besar masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan yang tidak sesuai dengan unsur budaya serta membahayakan kehidupan kelompok sosial sehingga perlu diatasi.

Objek kajian masalah sosial begitu kompleks dari mulai ekonomi, sejarah, sosial-budaya, bahkan politik. Dalam hal ini, masalah-masalah sosial yang terjadi di indonesia antara lain:

1. Kemiskinan

Menurut John Friendman mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar (esensial) individu sebagai manusia.

Dapat diartikan pula sebagai kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

Jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverly line) menjadi masalah di banyak negara berkembang (LDCs) termasuk Indonesia.

Pemberdayaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menekan angka kemiskinan agar tercapai tujuan pembangunan.

Sedangkan, secara teoritis penyebab kemiskinan terbagi menjadi dua yaitu kemiskinan natural dan struktural.

Kemiskinan natural/alamiah timbul sebagai akibat terbatasnya jumlah sumber daya dan/atau karena tingkat perkembangan juga penguasaan teknologi yang sangat rendah.

Sedangkan, kemiskinan struktural terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak dapat menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara merata.

2. Pengangguran

Pengangguran adalah sebuah golongan angkatan kerja yang belum melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang.

Pengangguran tidak terbatas pada orang yang belum bekerja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan, terjadinya bonus demografi, dan migrasi yang dilakukan ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan tanpa keahlian mumpuni.

3. Kriminalitas

Tindakan kriminalitas yang ada di masyarakat sangat beragam bentuknya, seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, hampir setiap hari kita melihat laporan kasus kriminalitas yang disiarkan oleh media-media.

Salah satu bentuk kriminalitas yang paling sering menghebohkan adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh para petinggi negeri.

4. Kesenjangan sosial dan ketidakadilan

Kesenjangan sosial merupakan perbedaan jarak ekonomi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Kesenjangan ini didominasi oleh pendapatan yang juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang.

Kesenjangan sosial dapat berakibat buruk, seperti terjadinya konflik-konflik sosial di antara penguasa dan proletar.

Kesenjangan ini juga dapat menimbulkan ketidakadilan atau keberpihakan karena individu atau sekelompok masyarakat merasa dipinggirkan dalam masyarakat.

Misalnya, belum meratanya pendidikan di seluruh wilayah di indonesia, akibatnya banyak siswa dari daerah pedalaman yang tidak bisa mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan dengan mereka yang berada di kota.

5. Penyakit menular

Penyakit menular adalah adalah gangguan yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Penyakit menular ini tentu meresahkan banyak pihak.

Di Indonesia sendiri contoh nyata dari permasalahan ini dapat dilihat dari adanya Kampung Kusta di Karangsari, Neglasari, Tangerang, Banten.

Selain itu, dapat dilihat pula dari pandemi COVID-19 yang cukup mengacak-acak seluruh sektor kehidupan termasuk perekonomian.

6. Kenakalan remaja

Kenakalan remaja berarti kejahatan yang dilakukan oleh anak remaja. Masa remaja dikenal dengan masa Strom dan Stres di mana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan psikis yang bervariasi.

Masa remaja identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif dengan masyarakat yang sering kali dirasa membebankan mereka.

Untuk meredam kenakalan remaja, dibutuhkan figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

Remaja membutuhkan teladan karena keteladanan dapat mendorong remaja untuk meniru atau mengadaptasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

7. Aliran sesat

Aliran sesat merupakan penanaman ideologi, pandangan, atau doktrin tententu dengan filsafat, politik, ilmu, dan seni, kepada masyarakat yang menimbulkan adanya sesat pikir pada individu atau kelompok.

Aliran sesat di Indonesia contohnya seperti kelompok Salamullah. Kelompok ini lebih dikenal dengan para pengikut Lia Eden (Lia Aminuddin) yang mengaku sebagai perwujudan Jibril di bumi.

Baca juga artikel terkait ILMU SOSIOLOGI atau tulisan lainnya dari Nika Halida Hashina

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nika Halida Hashina
Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Yandri Daniel Damaledo