Menuju konten utama

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Termasuk Adam Smith

Pengertian ilmu ekonomi secara umum bisa dirumuskan, meski para ahli memiliki rumusan berbeda-beda. Berikut penjelasannya.

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Termasuk Adam Smith
Ilustrasi ekonomi dunia. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas masyarakat, untuk meneliti tindakan mereka terkait pencapaian materiel dan pemenuhan kebutuhan demi mewujudkan kesejahteraan. Namun, sebenarnya ada banyak versi pengertian ilmu ekonomi dalam rumusan para ahli bidang ini.

Jika berkaca dari penjelasan KBBI, pengertian ilmu ekonomi terdiri dari dua definisi. Pertama, ilmu tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang, serta berbagai masalah yang bersangkutan dengan itu, seperti tenaga kerja, pembiayaan, dan keuangan. Kedua, ilmu pengetahuan tentang kegiatan sosial manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang diperoleh dari lingkungannya.

Lantas, apa itu ilmu ekonomi?

Banyak definisi yang memuat pengertian ilmu ekonomi secara umum telah diungkapkan oleh para ahli bidang ini. Sayangnya, tidak mudah merumuskan definisi yang dapat mencakup seluruh ruang lingkup ilmu ekonomi.

Sebagian ahli bidang ini mendukung rumusan pengertian ilmu ekonomi menurut Alfred Marshall, seorang ekonom Inggris terkemuka di abad ke-19. Definisi yang dirumuskan Marshall menjelaskan bahwa ilmu ekonomi adalah: "Studi yang mempelajari aktivitas masyarakat guna meneliti tindakan individu maupun kelompok yang paling erat hubungannya dengan upaya pencapaian materiel dan pemenuhan kebutuhan untuk mewujudkan kesejahteraan."

Namun, mengutip ulasan Britannica, definisi yang disodorkan oleh Alfred Marshall tidak terbebas dari kritik. Definisi itu dinilai mengabaikan fakta bahwa para sosiolog, psikolog, dan antropolog pun mempelajari fenomena yang persis sama.

Itulah kenapa, pada abad ke-20, ekonom Inggris Lionel Robbins menawarkan definisi ilmu ekonomi sebagai: "Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks keterkaitan antara pemenuhan kebutuhan dan kelangkaan sarana untuk memenuhinya. Dengan kata lain, Robbins mendefinisikan ilmu ekonomi sama halnya dengan "ilmu penghematan."

Meskipun definisi ala Robbins mengungkapkan karakteristik mencolok dari cara berpikir ekonom, ia masih dianggap berisiko terlampau luas sekaligus teramat sempit.

Pengertian ilmu ekonomi versi Robbins dinilai terlalu luas karena mengaitkan bidang studi tersebut dengan segala sesuatu yang terkait efisiensi. Sebaliknya, ia dianggap teramat sempit karena tidak bisa mencakup sejumlah obyek studi ekonomi, seperti tingkat harga di pasar.

Tidak heran, kerumitan dalam merumuskan definisi ilmu ekonomi membuat seorang ekonom asal Kanada, Jacob Viner menyebut bahwa ilmu ekonomi ialah "apa yang dilakukan oleh para ekonom."

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli

Apabila ditilik dari segi kebahasaan, secara etimologis, kata "ekonomi" berakar dari bahasa Yunani, yakni oikonomia. Istilah oikonomia terbentuk dari gabungan 2 kata: oikos (berarti: rumah tangga) dan nomos (bermakna: peraturan). Oleh karena itu, dari segi bahasa, ilmu ekonomi bisa dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya yang tersedia.

Sekalipun para ekonom belum satu suara soal definisi ilmu ekonomi yang paling tepat dan meliputi seluruh ruang lingkup bidang studi ini, bukan berarti tidak ada pengertian umum yang disepakati.

Merujuk definisi di laman Opentextbc, pengertian ilmu ekonomi secara umum adalah studi tentang bagaimana manusia membuat keputusan dalam menghadapi kelangkaan. Objek pengamatan ilmu ekonomi tak hanya keputusan individu, tapi juga tindakan manusia secara komunal, seperti dalam konteks sebagai keluarga, perusahaan, dan masyarakat.

Situasi "kelangkaan" memang lekat dengan kehidupan manusia. Sebab, keinginan manusia untuk memenuhi keinginannya akan barang, jasa, dan sumber daya selalu melebihi apa yang tersedia.

Contoh kelangkaan paling mendasar dalam hal waktu. Semua orang, kaya ataupun miskin, hanya memiliki waktu 24 jam sehari untuk bekerja dan meraih apa yang diinginkannya. Bahkan, semua orang bisa dipastikan tidak bisa bekerja selama 24 jam penuh setiap hari.

Kelangkaan yang paling jelas terlihat pada sumber daya. Barang tambang semacam minyak, timah hingga emas, bukan merupakan sumber daya abadi yang selalu tersedia. Ia bisa habis pada waktu tertentu, sementara kebutuhan manusia akan barang-barang tambang itu sulit diukur batasnya.

Fakta soal "kelangkaan" lainnya bisa ditemukan pada sektor pangan dan perumahan. Semua orang sudah pasti butuh pangan dan rumah (tempat tinggal). Namun, tidak semua orang bisa beruntung mendapatkannya. Karena itu, ada sebagian orang yang kelaparan atau menjadi tunawisma.

Pemahaman akan konsep "kelangkaan" inilah yang mendasari pengertian ilmu ekonomi menurut para ahli bidang ini, baik dari era awal abad modern hingga sekarang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi ilmu ekonomi adalah: "Ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya, yang tidak terbatas, dengan sumber daya yang terbatas atau langka."

Oleh karena itu, setidaknya ada 3 manfaat utama ilmu ekonomi untuk kehidupan manusia. Adapun tiga hal tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, ilmu ekonomi berguna menentukan cara yang paling tepat dalam pemanfaatan sumber daya yang langka untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara maksimal.

Kedua, ilmu ekonomi dapat membantu penggunaan sarana pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam format kombinasi dan pilihan yang paling maksimal (memuaskan).

Ketiga, ilmu ekonomi bisa membantu manusia agar bisa memilih dan memprioritaskan kebutuhan yang paling penting serta membedakannya dari kebutuhan yang kurang mendesak buat dipenuhi.

Untuk lebih mendalami pemahaman di atas, berikut ini pengertian ilmu ekonomi menurut para ahli bidang ini, seperti dikutip dari Modul Ekonomi terbitan Kemdikbud dan sejumlah sumber lain.

1. Adam Smith

Pengertian ilmu ekonomi menurut Adam Smith adalah penyelidikan tentang keadaan dan penyebab adanya kekayaan negara.

Studi formal tentang ekonomi dimulai ketika Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang melegenda, yakni The Wealth of Nations pada tahun 1776. Banyak pemikir telah menulis tentang ekonomi pada masa sebelum Smith menerbitkan buku itu, tetapi dia adalah orang pertama yang membahas bidang ini secara komprehensif.

2. Alfred Marshall

Pengertian ilmu ekonomi menurut Alfred Marshall adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha dari individu dalam ikatan pekerjaan di kehidupan sehari-hari, dan membahas kehidupan manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan menggunakan pendapatan itu.

3. Richard G. Lipsey

Menurut Richard G. Lipsey, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.

4. N. Gregory Mankiw

Berdasar pendapat Nicholas Gregory Mankiw, ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang langka.

5. Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison

Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison merumuskan pengertian ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari cara individu maupun masyarakat, yang mempunyai keinginan tidak terbatas, dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas demi memenuhi kemauan mereka.

6. Paul A. Samuelson

Peraih Hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 1970, Paul A. Samuelson merumuskan pengertian ilmu ekonomi sebagai berikut:

"Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku individu ataupun masyarakat dalam membuat pilihan, dengan atau tanpa uang, menggunakan sumber daya produksi yang terbatas tapi dapat digunakan dalam berbagai cara guna menghasilkan beragam komoditas dari waktu ke waktu, serta kemudian mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi pada saat ini atau masa datang kepada individu maupun kelompok dalam masyarakat."

7. J. S. Mill

J. S. Mill berpendapat bahwa pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu praktis tentang pengeluaran dan penagihan.

8. Lionel Robbins

Menurut Lionel Robbins, definisi ilmu ekonomi adalah: "Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks keterkaitan antara tujuan dan kelangkaan sarana untuk memenuhinya."

Menukil buku Sejarah Teori-teori Ekonomi karya Ubaid Al Faruq dan Edi Mulyanto (2017:3), dalam karyanya yang terbit tahun 1932, Essays on the Nature and Significance of the Economic Science, Robbins menekankan bahwa analisis ilmu ekonomi berbasis pada kelangkaan sumber daya.

Pendapat Robbins tersebut kemudian disetujui oleh beberapa pakar ekonomi lainnya sehingga jadi sangat populer dalam perkembangan studi ekonomi hingga saat ini.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis