Menuju konten utama

Pengerjaan Tol Layang Jakarta-Cikampek Baru 57% pada November 2018

Jasa Marga sedang berupaya mempercepat pengerjaan proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek agar bisa tuntas sebelum masuk masa mudik Lebaran 2019.

Pengerjaan Tol Layang Jakarta-Cikampek Baru 57% pada November 2018
Pekerja menyelesaikan pemasangan 'steel box girder' pembangunan Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 18, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018). ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

tirto.id - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani menyatakan pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) baru mencapai 57,5 persen pada bulan ini. Padahal, proyek tersebut ditargetkan tuntas pada April 2019.

“Targetnya memang sebelum masa mudik Lebaran. Kami masih terus mengupayakan yang 42,5 persen sisanya. Ini enggak ringan, cukup berat. Dari internal, kami memperkuat organisasi dengan menunjuk direktur proyek tambahan,” kata Desi di Grand Dhika City, Bekasi pada Selasa (20/11/2018).

Guna mempercepat pembangunannya, Desi menyebutkan strategi yang digunakan Jasa Marga dalam pengerjaan konstruksinya. Ia mengatakan bahwa proses pembangunan saat ini dilakukan pada beberapa titik sekaligus.

Desi menilai sejumlah tahapan konstruksi yang tengah dikerjakan cenderung tipikal. Di antaranya seperti pengerjaan pondasi, tiang, box girder baja, hingga pengecorannya. Dengan melakukannya di sejumlah titik sekaligus, Desi mengklaim Jasa Marga telah memaksimalkan metode konstruksi sehingga mendorong efektivitas pengerjaan proyek itu.

Oleh karena tenggat waktu proyek semakin dekat, Desi tak menampik keinginan Jasa Marga untuk menambah ruang pengerjaan. Akan tetapi, Desi menegaskan Jasa Marga tidak ingin proyek tersebut mengganggu kelancaran lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

“Dari sisi operasional, akan kami sampaikan lebih lanjut ke Pak Menhub [Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi]. Namun intinya adalah konsistensi dari programnya itu sendiri. Kalau hari ini dilakukan di bentang sekian, ya lakukan di bentang sekian,” ujar Desi.

Karena menyadari potensi proyeknya yang bakal mengganggu kondisi lalu lintas di jalan tol, Jasa Marga memilih untuk mengerjakan konstruksi pada malam hari. Dengan demikian, Desi menilai kondisi proyek pada malam hari sebetulnya jadi lebih sibuk, sehingga masyarakat pun diminta untuk lebih mempertimbangkan apabila hendak melintasinya.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II ini diharapkan bisa beroperasi sebelum tol Trans Jawa dibuka untuk masyarakat. Desi menyatakan apabila jalan tol layang tidak jadi sesuai target, maka Trans Jawa pun tidak akan bermanfaat secara optimal.

“Kalau lalu lintas tertahan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek karena pengerjaan konstruksi yang belum selesai, maka manfaatnya masih kurang optimal. Dari Surabaya ke Jakarta itu masih bisa tersendat hanya di ruas tol Jakarta-Cikampek,” kata Desi.

Baca juga artikel terkait TOL JAKARTA CIKAMPEK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom