Menuju konten utama

Pengendara Motor Pilih Naiki Trotoar Usai Jalan Tanah Abang Ditutup

Hari pertama penutupan jalan di depan Tanah Abang, banyak pengendara mengaku tak mendapat kabar dan bingung lantaran harus memutar kendaraannya.

Pengendara Motor Pilih Naiki Trotoar Usai Jalan Tanah Abang Ditutup
Kebijakan penutupan jalan Jatibaru Raya di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (22/12). tirto.id/Lalu Rahadian

tirto.id - Penutupan Jalan Jatibaru Raya di depan Stasiun Tanah Abang sejak pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB membingungkan para pengendara yang biasa melintas di sana. Bahkan, tak sedikit pengendara sepeda motor memilih melintas di trotoar depan stasiun alih-alih berputar jalan.

Kebijakan penutupan jalan di depan stasiun itu baru diterapkan pada Jumat (22/12/2017). Banyak pengendara mengaku tak mendapat kabar dan bingung lantaran harus memutar kendaraannya melewati jalan yang lebih jauh untuk mencapai tujuan.

"Saya mau antar barang ke Blok G, dari Cengkareng mau ke sana, biasanya lewat sini eh jadinya muter lagi deh. Padahal udah deket ini tinggal belok," keluh David (35), seorang kurir yang hendak melintas di Jatibaru Raya.

Penutupan jalan berbatas waktu di lokasi strategis itu dianggap merepotkan pengguna jalan. Berdasarkan pantauan Tirto, tak sedikit pengendara motor atau mobil yang harus berputar sebelum masuk ke kawasan Stasiun Tanah Abang, karena adanya penutupan jalan.

Tak hanya itu, ada beberapa motor yang memilih melintas di trotoar. Keberadaan pemotor yang melintas di trotoar sepanjang Jatibaru Raya itu tak diindahkan baik oleh para petugas Satuan Polisi Pamong Praja maupun Dishub DKI Jakarta.

Beberapa pengemudi ojek online juga terdampak kebijakan baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut. Seorang ojek online misalnya, terlihat bingung dan bertanya ke petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta karena penutupan jalan.

"Saya mau ke Blok F lewat mana ya?" tanya ojek tersebut.

"Museum tekstil nanti naik," jawab seorang petugas.

"Memang ini kenapa?" kata sang ojek online lagi.

"Ditutup ada penataan," ujar petugas Dishub.

Setelah penutupan jalan dilakukan, satu jalur jalan di Jatibaru Raya akan digunakan untuk lokasi berdagang pedagang kaki lima (PKL). Kemudian, jalur lain diperuntukkan khusus bagi bus Transjakarta.

Transjakarta yang berhak melintas di jalan depan Stasiun Tanah Abang hanya berjalan memutari kawasan perdagangan yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara itu.

"Transjakarta ini akan berputar terus sepanjang hari. Kepentingan warga di kampung sekitar sini difasilitasi. Ketika dia berangkat kerja dan sekolah belum ada pengalihan arus lalu lintas. Arus baru dialihkan jam 8 pagi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau lokasi penutupan jalan.

Berdasarkan pantauan, saat ini puluhan tenda berwarna merah sudah berdiri di atas jalan Jatibaru Raya. Para PKL juga mulai berdagang di sana. Sementara itu, pejalan kaki lebih leluasa berjalan di trotoar pada sisi stasiun karena sudah tidak ada PKL di sana.

"Kita akan pantau terus sebagai sebuah proses, kita harus lihat perkembangannya, kita akan review pengguna-pengguna wilayah Tanah Abang. Bagaimana pengalaman mereka dengan penataan baru ini, harapannya semua bisa terakomodasi," tuturnya.

Baca juga artikel terkait PENATAAN TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yuliana Ratnasari