Menuju konten utama

Pengawal Pangeran Saudi Masuk Konsulat Sebelum Jamal Khashoggi Raib

Rekaman kamera pengawas menunjukkan salah satu orang dekat Mohammed bin Salman memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi sebelum Jamal Khashoggi menghilang.

Pengawal Pangeran Saudi Masuk Konsulat Sebelum Jamal Khashoggi Raib
Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadiri rapat kabinet di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (28/11/2017). ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

tirto.id - Seorang pria yang diduga dekat dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman diketahui masuk ke Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 atau sesaat sebelum jurnalis Saudi Jamal Khashoggi menghilang di sana.

Foto yang terungkap pada Kamis (18/10/2018), seperti dilansir Associated Press, semakin mengaitkan hubungan antara kasus ini dengan Pangeran Mohammed bin Salman alias MBS yang sejak awal tertuduh terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Pria yang memasuki konsulat itu diidentifikasi sebagai Maher Abdulaziz Mutreb. Mutreb juga terlihat bersama-sama dengan MBS saat putra mahkota Saudi ini melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Spanyol pada tahun ini.

Arab Saudi yang menyatakan tuduhan terhadap pembunuhan ini "tak berdasar" belum berkomentar. Mereka juga bungkam ketika fakta mengenai pria yang teridentifikasi sebagi Mutreb dan orang dekat MBS masuk konsulat sebelum Khashoggi hilang.

Foto yang menampilkan Mutreb masuk konsulat dan berada di rumah konsul jenderal Mohammad al-Otaibi, menambah tekanan dunia internasional pada Saudi setelah Khashoggi raib di dalam konsulat. Ditambah tuduhan pembunuhan dan mutilasi terhadap Khashoggi yang dilakukan saat ia masih hidup.

Tekanan dunia internasional itu salah satunya dalam bentuk ketidakhadiran sejumlah pejabat negara dalam konferensi investasi di Arab Saudi. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Direktur International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde, pejabat tinggi Perancis, Inggris, Belanda, dan beberapa eksekutif bisnis juga menyatakan tak akan hadir.

Analis Turki, Yusuf Katipoglu mengatakan, jika Saudi terus bungkam, maka kebocoran fakta terhadap kasus ini akan terus berlanjut.

"Turki ingin menunjukkan kepada dunia bahwa itu tidak dapat tercela, menjual nilai dan kesepakatan politik dengan AS dan Saudi yang mencoba mengubur kebenaran dan membuat skenario yang dapat diterima," ujar Katipoglu.

Surat kabar lokal Turki, Daily Sabah pertama kali menerbitkan foto Mutreb pada Kamis (18/10). Gambar tersebut menunjukkan Mutreb berjalan melewati barikade polisi konsulat pada pukul 09.55 pagi waktu setempat dengan beberapa pria mengikuti di belakangnya.

Selang kemudian, pukul 01.14 siang waktu setempat, Khashoggi tiba di konsulat dan menghilang, meninggalkan tunangannya yang menunggu di luar konsulat.

Rekaman suara yang baru-baru ini diungkap oleh surat kabar lokal Turki, Yeni Safak menggambarkan saat-saat terakhir Khashoggi sebelum ia menghilang. Rekaman ini menjadi bukti jika salah satu orang konsulat Saudi menyapa wartawan berusia 60 tahun itu saat ia masuk ke konsulat, sebelum disiksa dan dimutilasi.

Kamera pengawas menunjukkan kendaraan diplomat bergerak dari konsulat menuju kediaman konsul jenderal yang berjarak 2 kilometer dari konsulat, sekitar 2 jam setelah Khashoggi masuk ke dalam konsulat.

Sabah menerbitkan foto yang menunjukkan Mutreb pada pukul 04.53 sore waktu setempat berada di rumah konsul jenderal, setelah itu pada pukul 05.15, keluar dari hotel dan melewati keamanan bandara pada pukul 05.58 dan terbang keluar dari Istanbul.

Nama Mutreb cocok dengan nama sekretaris pertama yang pernah bertugas sebagai dipolmat di Kedutaan Arab Saudi di London, menurut daftar pada 2007 yang disusun oleh Kantor Luar Negeri Inggris.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN JURNALIS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra