Menuju konten utama

Pengaruh Psikotropika pada Sistem Saraf dan Cara Pengobatannya

Penggunaan psikotropika akan mempengaruhi sistem kerja saraf karena dalam sel otak terdapat macam-macam zat kimia.

Pengaruh Psikotropika pada Sistem Saraf dan Cara Pengobatannya
Ilustrasi narkoba. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Penyalahgunaan psikotropika masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Meskipun kampanye tentang bahaya penggunaan obat terlarang tersebut banyak dilakukan, namun tidak membuat para penggunanya merasa jera.

Narkotika adalah zat atau obat yang bersifat alamiah, sintetis ataupun semi sintesis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi serta daya rangsang.

Sedangkan psikotropika sendiri merupakan zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak dan merangsang susunan syarat pusat, yang akhirnya menimbulkan beberapa reaksi, seperti halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya.

Penggunaan psikotropika akan mempengaruhi sistem kerja saraf, hal ini dikarenakan dalam sel otak terdapat macam-macam zat kimia yang dikenal dengan neurotransmitter, yang ternyata mirip dengan beberapa jenis narkoba.

Neurotransmitter bekerja pada sambungan sel saraf satu dan lainnya. Zat-zat psikoaktif seperti narkotika, psikotropika dan bahan aktif lainnya dapat mengubah perilaku, perasaan serta pikiran melalui salah satu atau pun beberapa neurotransmitter.

Neurotransmitter yang paling berperan saat terjadinya ketergantungan dalam tubuh adalah dopamin. Ketika narkoba masuk ke dalam tubuh, maka akan mengubah susunan biokimiawi neurotransmitter pada sistem limbus yang bertanggung jawab atas perasaan seseorang.

Asupan narkoba yang berasal dari luar akan membuat produksi dalam tubuh terhenti atau pun terganggu yang akhirnya membuat orang tersebut membutuhkan narkoba dari luar. Jika seseorang yang telah mengalami kecanduan tidak menghentikan penggunaan narkoba, maka akan timbul gejala putus zat yang akan menimbulkan beberapa efek tergantung dengan zat apa yang telah dikonsumsi.

Untuk keluar dari dunia narkoba memang tidak mudah, namun dapat dilakukan. Melansir Modul Pembelajaran Kemendikbud, ketergantungan narkoba dapat dilakukan dengan melakukan terapi yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit demi sedikit di bawah pengawasan dokter serta dukungan moral dari keluarga dan lingkungan. Hal yang tidak kalah penting adalah tekad dari pecandu untuk dapat sembuh.

Tidak jauh berbeda dengan ketergantungan narkoba, pengguna psikotropika dapat diobati dengan beberapa cara. Berikut adalah cara untuk menghilangkan ketergantungan psikotropika yang dilansir dari laman Rumah Belajar.

Berikut adalah pengobatan yang dapat dilakukan untuk para pengguna psikotropika:

  • Memeriksa kesehatan para pengguna ke dokter serta melakukan konsultasi untuk menghilangkan racun yang diakibatan zat psikotropika;
  • Sikap kepedulian serta perhatian dari keluarga ataupun orang terdekat untuk memberikan semangat bagi para pengguna untuk sembuh dari ketergantungan zat psikotropika;
  • Melakukan kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungan:
  • Mengikuti kegiatan keagamaan.

Baca juga artikel terkait PSIKOTROPIKA atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto