Menuju konten utama

Pengamat Usulkan Alih Fungsi Bandara Kertajati Karena Sepi

Pengamat usul Bandara Kertajati dialihfungsikan menjadi galeri seni hingga tempat konser atau pertunjukan.

Pengamat Usulkan Alih Fungsi Bandara Kertajati Karena Sepi
Ruang area check-in pesawat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagian mengusulkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati yang terlanjur dibangun pemerintah agar dialihfungsikan. Misalnya menjadi galeri seni hingga tempat konser atau pertunjukan.

Agus menjelaskan alasan dirinya menyatakan itu lantaran melihat kondisi bandara yang kerap sepi penumpang bahkan lama sejak bangunan itu dirampungkan pemerintah.

Menurutnya, minimnya ketersediaan fasilitas penunjang seperti transportasi untuk menuju lokasi itu membuat penumpang semakin enggan menggunakan bandara baru itu. Oleh karena itu ia pesimis dengan kondisi ini hingga beberapa tahun ke depan.

“Makanya jadiin aja galeri, tempat konser, atau sirkuit di sana. Daripada nganggur setan di situ dalam 3 tahun. Tapi 3 tahun setelahnya ya bisa juga saya salah,” ucap Agus saat ditemui di Hotel Lumire, Jakarta pada Selasa (18/6/2019).

Agus mengatakan bahwa ia pernah mengecek persiapan maskapai yang akan memindahkan penerbangan dari Husein Sastranegara di Bandung ke Kertajati. Hasilnya, ternyata terdapat penundaan sekitar 15 hari dari rencana semula tanggal 15 Juni 2019.

Meskipun maskapai tampaknya akan mengakomodir keinginan pemerintah itu, Agus menjelaskan bahwa hal itu bukan perkara mudah. Pasalnya, maskapai sepengetahuannya sudah memiliki ancang-ancang untuk menghentikan operasional di bandara itu bila didapati kemudian hari tak ada penumpang.

“Di sana siapa yang mau naik. Penduduk Majalengka saja hanya 1,2 juta. Maskapai kabarnya baru akan taruh pesawat 30 Juni 2019 itu mundur dari sebelumnya 15 Juni. Kalau enggak ada penumpang ya cabut katanya,” ucap Agus.

BIJB pun katanya juga tak sendirian. Menurut Agus, bandara-bandara yang dibangun akhir-akhir ini berpotensi mengalami nasib serupa lantaran pemerintah terburu-buru membangunnya tanpa memikirkan ketersediaan fasilitas.

“Ini airline enggak mungkin dipaksa kalau enggak ada penumpang. AP II sudah rugi besar, dia enggak mau bangun disuru bangun. Banyak bandara akan gitu. Kulon Progo misalnya,” ucap Agus.

Baca juga artikel terkait BANDARA KERTAJATI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Irwan Syambudi