Menuju konten utama

Pengakuan Tersangka Pembunuhan Tokoh: Kami Diperintah Kivlan Zen

TJ mengatakan empat tokoh yang menjadi target operasi Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan dan Gories Mere.

Pengakuan Tersangka Pembunuhan Tokoh: Kami Diperintah Kivlan Zen
Tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen (kiri) dikawal polisi usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/5/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.

tirto.id - Kepolisian merilis video yang ditayangkan saat jumpa pers di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019). Dalam rekaman video tersebut, tiga tersangka ancaman dugaan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei itu mengaku diperintah oleh Mayor Jenderal (purn) TNI Kivlan Zen untuk beraksi.

Tersangka bernama Iwan alias HK mengatakan, dia ditangkap karena ujaran kebencian dan juga kepemilikan senjata api ilegal. Dia juga mengaku penangkapan itu karena hubungannya dengan Kivlan Zen.

"Ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yang saya hormati dan saya banggakan Mayor Jenderal Kivlan Zen," tegas Iwan dalam videonya.

Dalam pengakuannya, Iwan mendapat panggilan telepon saat bersama TJ atau kerap disapa Udin pada Maret 2019. Mereka pun sepakat bertemu di kawasan Kelapa Gading. Dalam pertemuan itulah, Iwan mengaku diperintah Kivlan untuk membeli senjata.

"Dalam pertemua tersebut, saya diberi uang Rp150 juta untuk pembelian alat, senjata, yaitu senjata laras pendek 2 pucuk dan laras panjang 2 pucuk," tegas Iwan lagi.

Iwan mengatakan, dirinya juga pernah ditagih Kivlan karena belum juga mendapatkan senjata. Namun, Iwan berhasil memperoleh senjata seharga Rp50 juta dan memberikannya pada TJ dan AZ. Iwan dianggap sebagai koordinator rencana pembunuhan ini.

"Adapun sesuai TO [target operasi] yang Bapak Kivlan berikan kepada saya dan saya berikan ke Udin, yaitu adalah Bapak Wiranto dan Bapak Luhut," katanya lagi.

Senada dengan Iwan, TJ juga membuat pengakuan serupa. Ia bahkan mengatakan, jumlah target operasi sebanyak empat tokoh. Mereka adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

“Saya mendapat perintah dari Mayjend (Purn) Kivlan Zen dari Iwan untuk menjadi eksekutor penembakan target atas nama: 1. Wiranto, 2. Luhut Binsar Panjaitan, 3. Budi Gunawan, 4. Gories Mere. Saya diberikan uang Rp55 juta dari Mayjend [purn] Kivlan Zen," tegasnya.

Pembagian berikutnya adalah kepada IR. Dia diminta Kivlan melalui ajudannya, AZ untuk datang ke masjid kawasan Pondok Indah. Di sana dia diperintah mengawasi dan mengeksekusi direktur lembaga survei nasional, yakni Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

"Pak Kivlan Zen berkata kepada saya coba kamu cek alamat ini kamu foto dan videokan [...] nanti saya kasih uang operasional Rp 5 juta, cukuplah untuk bensin makan," ucap IR dalam video.

Kemudian, kata IR, Kivlan mengatakan lagi: "Kalau ada yang bisa eksekusi saya nanti jamin anak dan istrinya bisa liburan ke mana pun."

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto