Menuju konten utama

Penerbangan Garuda Batal Bukan karena Pesawat Kepresidenan

Selisih waktu yang cukup lebar itu, menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, jelas-jelas menunjukkan tidak ada hubungan antara penundaan penerbangan Garuda dengan pesawat kepresidenan.

Penerbangan Garuda Batal Bukan karena Pesawat Kepresidenan
Petugas mempersiapkan pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Antara Foto/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Pesawat Garuda Indonesia GA-425 batal terbang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Jumat (4/8/2017) pukul 21.30 WITA. Namun, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Triadi Machmudin telah mengklarifikasi bahwa pembatalan penerbangan itu bukan disebabkan pesawat kepresidenan Indonesia-1.

“Pembatalan itu sama sekali tak berkaitan dengan penerbangan pesawat kepresidenan Indonesia-1. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sudah lepas landas dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada pukul 18.20 WITA, dan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada 19.00 WIB,” kata Bey dalam siaran persnya, Sabtu (5/8/2017) malam.

Selisih waktu yang cukup lebar itu, Bey menerangkan, jelas-jelas menunjukkan tidak ada hubungan antara penundaan penerbangan Garuda dengan pesawat kepresidenan.

“Saat penerbangan Garuda seharusnya berangkat pada pukul 21.30 WITA, Pesawat Kepresidenan sudah berada di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta selama lebih dari satu jam,” ucap Bey sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id.

Pihak Garuda Indonesia melalui Communications Manager Ikhsan Rosan juga telah menjelaskan bahwa delay penerbangan Garuda Indonesia rute Denpasar-Jakarta bukan karena ada pesawat yang ditumpangi Presiden Joko Widodo tengah melintas.

Menurut Ikhsan, dalam pesawat yang terbang dari Jakarta itu sebelumnya terdapat kerusakan teknis. Untuk itu, pesawat perlu diperbaiki sekitar dua jam. Selain itu, ada notice to airmen (notam) terkait pergerakan VIP di Bandara Bali sehingga perlu ada penyesuaian bagi penerbangan komersial.

Pesawat GA 425 yang seharusnya diberangkatkan pukul 21.45 WITA, lanjut Ikhsan, akhirnya mengalami delay hingga 2 jam. Selain itu, adanya batasan jam terbang bagi para kru membuat Garuda akhirnya membatalkan penerbangan.

“Jadi tertahan bukan karena Pak Presiden,” kata Ikhsan menjelaskan.

Terkait pembatalan tersebut, Ikhsan menambahkan, pihak Garuda Indonesia telah memberikan kompensasi kepada penumpang. Selain menyediakan transfer penerbangan ke pesawat lain, bagi mereka yang berangkat pada pagi hari, Garuda juga memberikan uang kompensasi delay dan hotel.

“Wajar kalau banyak yang mengeluh karena sudah malam dan menunggu dua jam. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut,” kata Ikhsan.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari