Menuju konten utama

Penembakan di Selandia Baru, Sonny Bill Williams: Saya Berduka

Sonny Bill Williams menyampaikan duka mendalamnya atas serangan teror di dua masjid Selandia Baru

Penembakan di Selandia Baru, Sonny Bill Williams: Saya Berduka
Sonny Bill Williams. twitter/sonnybwilliams

tirto.id - Pemain rugby Selandia Baru Sonny Bill Williams menyampaikan duka mendalamnya atas serangan teror di dua masjid Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) pagi waktu Indonesia.

"Hati saya berduka mendengar berita [serangan] di Christchurch. Saya mengirimkan cinta dan doa kepada keluarga yang terkena dampak," cuitnya di akun twitter pada Jumat (15/3/2019).

"Kami adalah satu komunitas. Kami berdiri teguh dalam mendukung satu sama lain dan mereka yang membutuhkan. Tunjukkan kemurahan hati Anda dengan menyumbang ke http://www.matwproject.org/donate," tulisnya.

Pria kelahiran 3 Agustus 1985 adalah adalah muslim pertama dan satu-satunya di tim persatuan rugby nasional Selandia Baru All Blacks.

Sedikitnya 49 orang ditembak mati dan puluhan orang luka-luka pada serangan teror terhadap dua masjid terjadi di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) pagi waktu Indonesia.

Sebagaimana diwartakan AP News, Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern menyebut aksi teror ini merupakan penembakan paling mematikan dalam sejarah Selandia Baru modern dan "salah satu hari paling gelap dalam sejarah Selandia Baru."

"Jelas, ini adalah serangan teroris," tegas Jacinda Ardern.

Kepolisian Australia yang turut terlibat dalam penyelidikan kasus ini sudah mengindentifikasi pelaku sebagai Brenton Tarrant, pria kulit putih kelahiran Australia dan berusia 28 tahun.

"Apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ardern.

AP News melaporkan, kerabat Tarrant di kota Australia, Grafton, menghubungi polisi setelah mengetahui penembakan itu dan membantu penyelidikan. Tarrant telah menghabiskan sedikit waktu di Australia dalam empat tahun terakhir ini dan diketahui hanya pernah melakukan pelanggaran lalu lintas kecil.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN SELANDIA BARU atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno