Menuju konten utama

Penelitian Ungkap Daftar Film Paling Berpengaruh Sepanjang Masa

The Wizard of Oz, Star Wars, dan Psycho jadi tiga film paling berpengaruh sepanjang masa menurut penelitian Applied Network Science.

Penelitian Ungkap Daftar Film Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
Film Star Wars: The Force Awakens. FOTO/starwars.com

tirto.id - Film merupakan medium hiburan yang diminati oleh sebagian orang. Tidak jarang film juga jadi salah satu pemicu serta motivator seseorang. Karena terkadang hanya di dalam film hidup seseorang bisa tergambar jelas. Film Laskar Pelangi misalnya, akhirnya menjadikan pulau Belitung dikenal dan menjadi tempat wisata.

Applied Network Science lewat penelitiannya berhasil membuat daftar film yang paling berpengaruh sepanjang masa. Film itu antara lain The Wizard of Oz (1939), diikuti oleh Star Wars (1977) dan Psycho (1960).

Para peneliti di University of Turin, Italia, itu menghitung skor pengaruh untuk 47.000 film yang terdaftar di IMDb. Dalam 10 film teratas, pada peringkat ke empat muncul King Kong (1933) diikuti 2001: A Space Odyssey (1968), Metropolis (1927), Citizen Kane (1941), The Birth of a Nation (1915), Frankenstein (1931) serta Putri Salju dan Tujuh Kurcaci (1937)

Skor didasarkan oleh seberapa banyak film-film itu dijadikan sebagai rujukan oleh film-film lain yang lahir pada periode berikutnya. Para penulis menemukan bahwa 20 film paling berpengaruh teratas semuanya diproduksi sebelum 1980 dan kebanyakan di Amerika Serikat.

Penelitian ini mengamati film-film dalam rentang dari tahun-tahun terakhir abad kesembilan belas, ketika film telah lahir, hingga tahun-tahun awal 2020, karena juga mencakup beberapa film yang sudah diumumkan dalam produksi, seperti sekuel dari waralaba terkenal.

Livio Bioglio dan Ruggero G. Pensa, penulis penelitian memakai metode alternatif untuk menentukan box office-nya sebuah film yang dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kualitas film seperti iklan dan distribusi untuk menganalisis kesuksesan sebuah film.

“Kami telah mengembangkan sebuah algoritma tentang film-film yang dijadikan referensi sebagai ukuran kesuksesan dan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi karir para sutradara, aktor dan aktris, dengan mempertimbangkan partisipasi mereka dalam penilaian atas film," jelas Bioglio

Untuk sutradara, Alfred Hitchcock, Steven Spielberg dan Stanley Kubrick masing-masing di peringkat ketiga, kelima dan keenam dalam ukuran delapan teratas. Tetapi ketika para peneliti menggunakan pendekatan lain untuk menghilangkan bias dari film-film lama karena diproduksi sebelumnya, berpotensi dapat mempengaruhi lebih banyak film berikutnya, maka Alfred Hitchcock, Steven Spielberg dan Brian De Palma menempati tempat teratas.

Ketika diterapkan pada aktor, algoritma peringkat Samuel L. Jackson, Clint Eastwood dan Tom Cruise menempati tiga besar. Para peneliti melihat bias gender yang kuat, bahwa para aktor berpengaruh hanya didominasi oleh laki-laki. Satu-satunya wanita dalam sepuluh besar teratas adalah Lois Maxwell, yang memainkan peran berulang sebagai Miss Moneypenny dalam franchise James Bond.

"Skor aktris-aktris papan atas cenderung lebih rendah dibandingkan dengan rekan lelaki mereka. Satu-satunya pengecualian adalah film musikal, di mana hasilnya menunjukkan kesetaraan gender yang moderat dan film-film itu diproduksi di Swedia, di mana aktris mendapat peringkat lebih baik dibandingkan dengan para aktor, " jelas Bioglio

Untuk menghitung skor pengaruh untuk 47.000 film yang diselidiki dalam penelitian ini, Biglio mengukur jumlah koneksi yang dimiliki setiap film dengan film lain dan seberapa besar pengaruh film yang terhubung dengannya. Metode ilmu jaringan ini telah banyak diterapkan untuk mengukur dampak pekerjaan di bidang lain, seperti publikasi ilmiah.

"Gagasan menggunakan analisis jaringan untuk pemeringkatan film tidak sepenuhnya baru, tetapi sepengetahuan kami ini adalah studi pertama yang menggunakan teknik ini untuk memeringkat berbagai hal yang terlibat dalam produksi film," kata Biglio seperti dilansir Sciencedaily.

Para peneliti menyarankan bahwa metode mereka dapat digunakan untuk penelitian di bidang seni dan oleh sejarawan film. Namun, mereka mengingatkan bahwa hasilnya hanya dapat diterapkan ke bioskop di Barat karena data tentang IMDb sangat bias terhadap film yang diproduksi di negara-negara selain Barat.

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Film
Penulis: Febriansyah
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan