Menuju konten utama

Penelitian: Tanaman Lamun Berpotensi Kurangi Abrasi Pantai

Tanaman lamun bisa kurangi potensi abrasi pantai menurut penelitian terbaru.

Penelitian: Tanaman Lamun Berpotensi Kurangi Abrasi Pantai
Ilustrasi pantai. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.

tirto.id - Wilayah laut yang mengandung banyak lamun, bisa terlindungi dari kerusakan lingkungan, terutama abrasi pantai. Penelitian terbaru menemukan bahwa manfaat padang lamun tidak hanya mencegah abrasi pantai dan melindungi dinding laut dan struktur lainnya, tetapi juga meningkatkan kualitas air dan menyerap karbon untuk membantu mengatasi perubahan iklim di masa depan.

Lamun merupakan tumbuhan yang hidup di laut dangkal, berbiji tunggal, terdiri atas rimpang, daun, dan akar, serta berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.

Penelitian yang diterbitkan dalam Coastal Engineering and the Journal of Fluids and Structures ini menganalisa lamun buatan, yang dirangkai dari bahan-bahan berbeda yang merupakan ciri khas tanaman lamun seperti Zostera marina yang juga dikenal sebagai eelgrass biasa.

Para peneliti membuat koleksi tanaman buatan seperti padang rumput dalam tangki gelombang sepanjang 24 meter di Laboratorium Parsons MIT, yang dapat meniru kondisi gelombang dan arus alami.

Mereka membuat padang rumput berbagai kondisi, termasuk air yang tenang, arus yang kuat, dan gelombang seperti bolak-balik. Hasil mereka memvalidasi prediksi yang dibuat sebelumnya bahwa lamun mampu mengatasi ombak.

Para peneliti menggunakan model fisik dan numerik untuk menganalisis bagaimana lamun dan gelombang berinteraksi. Dari prediksi mereka itu, para peneiti menemukan bahwa model yang mereka terapkan mampu meredam gelombang, tepat di atas padang lamun.

Untuk menguji validitas itu, tim peneliti kemudian melakukan perbandingan efek prediksi lamun terhadap gelombang, dengan melihat satu padang lamun spesifik di lepas pantai pulau Mallorca di Spanyol, di Laut Mediterania, yang diketahui melemahkan kekuatan gelombang.

Hasilnya, pengamatan di sana senada dengan prediksi, yang menunjukkan kekuatan gelombang dan gerakan lamun bervariasi dengan jarak dari tepi padang rumput ke interiornya yang sesuai dengan model.

"Jadi, dengan model ini para peneliti dan praktisi dapat menilai berbagai skenario untuk proyek restorasi lamun, yang akhir-akhir ini merupakan masalah besar," kata Jiarui Lei seperti dilansir MIT.

Padang rumput lamun tertentu di Mallorca yang mereka pelajari dikenal sangat padat dan seragam, sehingga satu proyek di masa depan nanti adalah memperluas perbandingan ke daerah lamun lainnya, termasuk yang lebat atau kurang bervegetasi. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa model yang para peneliti buat memang bisa bermanfaat dalam berbagai kondisi.

Dengan melemahkan ombak maka akan memberikan perlindungan terhadap abrasi, lamun juga dapat secara signifikan mengurangi atau mencegah pertumbuhan ganggang yang tak terkendali yang diberi nutrisi oleh sedimen halus.

Menurut profesor teknik sipil dan lingkungan MIT Heidi Nepf yang menulis peneliti, lamun juga memiliki potensi yang signifikan untuk menyerap karbon, baik melalui biomassa sendiri dan dengan menyaring bahan organik halus dari air di sekitarnya.

Satu hektar lamun dapat menyimpan karbon tiga kali lebih banyak daripada satu hektar hutan hujan. Lei mengatakan dalam perhitungan awal ini menunjukkan bahwa secara global, padang lamun bertanggung jawab atas lebih dari 10 persen karbon yang terkubur di lautan, meskipun mereka hanya menempati 0,2 persen dari daerah tersebut.

Baca juga artikel terkait ABRASI atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Yantina Debora