Menuju konten utama

Peneliti Populi Center Nilai Reuni 212 Sulit Pengaruhi Pilpres 2019

Reuni 212 pada tahun ini diperkirakan tidak membawa pengaruh signifikan terhadap perolehan suara kandidat di Pilpres 2019.

Peneliti Populi Center Nilai Reuni 212 Sulit Pengaruhi Pilpres 2019
(Ilustrasi) Ribuan umat Islam mengikuti Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12/2017). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Peneliti Populi Center Ade Ghozali menilai Reuni Akbar 212 tidak akan membawa dampak politik sebesar pengaruh Aksi Bela Islam 212 terhadap Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ade berpendapat demikian dengan alasan peta suara pemilih muslim di kedua kubu, pada Pilpres 2019, tidak mudah berubah dengan mudah. Selain itu, menurut Ade, para pemilih mengambang juga sulit untuk dipengaruhi oleh acara Reuni 212. Sebab, ia menilai aksi tersebut tidak memiliki tuntutan yang jelas.

Ade mencontohkan kasus yang mungkin menjadi isu tembakan aksi Reuni 212, seperti pembakaran bendera tauhid di Garut, telah diselesaikan kepolisian. Selain itu, kasus dugaan penistaan agama oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie, yang diadukan setelah menyatakan tidak mendukung perda agama, juga sedang ditangani polisi.

"Apa yang mereka tuntut? Kan harusnya ini diserahkan ke aparat penegak hukum. Sekarang mereka tujuannya apa?" Kata Ade di sela-sela diskusi “Menggaet Suara Muslim di Indonesia”, di kawasan Jakarta Barat, pada Kamis (22/11/2018).

Bahkan, menurut Ade, acara tersebut tidak akan membawa pengaruh signifikan terhadap Pilpres 2019 mengingat kedua kubu sekarang pun sama-sama sudah memakai narasi politik identitas. Selama ini, sebagian besar panitia Reuni Akbar 212 tercatat sudah menyatakan diri mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Salah satu panitia Reuni Akbar Alumni 212, Novel Bamukmin memang pernah menyatakan bahwa ada kemungkinan kasus pembakaran bendera tauhid akan dibahas dalam acara itu.

“Bisa saja nanti [kasus pembakaran bendera] masuk dalam orasi-orasi para ulama dan habaib,” kata Novel pada 25 Oktober lalu.

Menurut Novel, panitia juga akan memeriahkan reuni 212 dengan mengibarkan ratusan ribu bendera bertuliskan kalimat tauhid.

“Tidak ada bendera HTI, karena HTI tidak punya bendera. Karena hanya kebetulan, bendera Ar-Rayah dan Al-Liwa orang-orang HTI yang sering bawa. Untuk itu kami menyerukan satu bendera tauhid dibakar, maka kibarkan jutaan bendera tauhid di mana pun, kapan pun,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom