Menuju konten utama

Peneliti hingga Artis Bersatu Dukung BPOM & Kritik Vaksin Nusantara

Para peneliti hingga artis ini mengingatkan tim Vaksin Nusantara untuk patuh pada aturan demi integritas dalam pengembangan vaksin.

Peneliti hingga Artis Bersatu Dukung BPOM & Kritik Vaksin Nusantara
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

tirto.id - Sekitar 100 tokoh yang terdiri atas peneliti, akademisi, tokoh masyarakat, hingga artis mendeklarasikan dukungan terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di sisi lain, mereka mengkritik tim Vaksin Nusantara besutan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang abaikan izin BPOM.

"Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya. kami percaya pada integritas keilmuan Dan independensi mereka," kata Natalia Soebagjo selaku pembaca deklarasi secara daring, Sabtu (17/4/2021). Natalia merupakan direktur eksekutif Pusat Studi Pemerintahan Universitas Indonesia.

Natalia mengingatkan, BPOM telah mengabdi dalam menjaga kesehatan masyarakat. Mereka telah bekerja tanpa banyak bicara dan mampu bersikap dalam tekanan. Dia menegaskan, deklarasi bukan menghalangi inovasi bangsa, tetapi menekankan pentingnya integritas dalam pengembangan vaksin.

"Setiap penelitian dan pengembangan vaksin dan obat kami hargai sebagai ikhtiar membuka kemungkinan baru melawan pandemi. namun tentu dengan tetap mengindahkan asas-asas ilmiah. Mari kita ingat bahwa hidup mati jutaan rakyat adalah taruhannya," kata Natalia.

Inisiator lain, Ery Riana Hardjapamengkas menerangkan, gerakan dukung BPOM diawali dari diskusi di grup WhatsApp gerakan sejuta tes antigen. Para tokoh dalam grup tersebut lantas mengajak tokoh, akademisi, dan peneliti hingga masyarakat umum untuk bergabujg dalam gerakan mereka.

Mantan pimpinan KPK ini pun menegaskan, gerakan mereka bukan menentang inovasi untuk menghadapi pandemi. Akan tetapi, inovasi tersebut harus berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan yang berlaku.

"Yang kami soroti adalah integritas keilmuan yang dituangkan ke dalam prosedur yang ada di Badan POM, di lembaga inilah setiap tahap prosedur obat vaksin di tes, di uji klinis dan sebagainya. Nah berdasarkan itu semata-mata pernyataan terbuka ini kami sampaikan," tegas Erry Riana di saat yang sama.

"Jadi Sekali lagi saya garis bawahi integritas keilmuan dalam proses persetujuan atau uji klinis obat atau vaksin. Itu yang ingin kami dukung dan pernyataan terbuka ini mendukung dilaksanakannya prosedur yang penuh integritas itu yang dilakukan oleh Badan POM," Tutur Erry Riana.

Baca juga artikel terkait VAKSIN NUSANTARA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dieqy Hasbi Widhana