Menuju konten utama

Pendidikan Pandemi Lewat Pagelaran Wayang

Pertunjukan wayang dikemas tak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga ajang edukasi terkait kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah COVID-19.

Pendidikan Pandemi Lewat Pagelaran Wayang
Pergelaran wayang kulit virtual berjudul Wahyu Wacana Mulyo Kawedar dengan Dalang Ki AG. Sardjono Hadisurjo digelar melalui layanan streaming Youtube, Minggu 6 Desember 2020. foto/DOK. KPCPEN/Rilis

tirto.id - Pembatasan acara-acara pertunjukan saat pandemi COVID-19 mendorong munculnya gelombang kreativitas, yaitu dengan maraknya acara virtual. Pagelaran wayang jadi salah satunya. Para seniman wayang masih terus bisa berkarya dan menggelar pertunjukan virtual berkat bantuan dari Komite Penanganan COVID-19, Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), serta Kementerian Informatika dan Komunikasi.

“Para seniman seperti dalang mengalami kondisi memprihatinkan secara ekonomi karena tidak ada pendapatan dari pertunjukan,” ungkap Ki Manteb Soedharsono. Hal senada juga dikatakan Dalang Ki Purbo Asmoro, “Kondisi seniman parah karena tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak mudah melaksanakan sebuah pertunjukan atau pementasan sebagai sumber penghidupan,” akunya.

Karenanya, mereka sangat menyambut baik kerja sama yang ditawarkan KPCPEN untuk menggelar pertunjukan wayang secara virtual. “Pertunjukan ini sekaligus sebagai sarana edukasi kepada masyarakat luas terkait program-program dan kebijakan pemerintah. Kegiatan seperti ini punya manfaat positif dan efektif karena masyarakat bisa menerima pesan yang disampaikan oleh para seniman melalui media pertunjukan kesenian virtual dan merasa terhibur,” ujar Dalang Ki Geter Pramuji.

Menurutnya, sosialisasi melalui pagelaran wayang sangat baik sekali. Selain melestarikan kebudayaan terutama wayang kulit, para seniman wayang tetap dapat bangkit dan eksis. Selain karena pandemi, sudah saatnya kesenian harus mengikuti dunia virtual dan digital,” katanya sembari berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut.

Dalang lainnya, Ki Purbo Asmoro menambahkan, kerja sama dengan KPCPEN dan Kominfo sangat menolong seniman wayang dari segi kekaryaan dan ekonomi. “Harapannya agar pertunjukan rakyat virtual diperbanyak sehingga teman-teman di daerah bisa ikut merasakan bantuan dari program ini,” pintanya.

Sementara itu menurut Ki Bambang Tri Asmoro, pertunjukan rakyat secara virtual ini tidak sekadar hiburan tetapi juga memuat pesan tentang penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Kerja sama dengan KPCPEN Kominfo ini dinilai para seniman wayang sangat bagus guna merangsang pertumbuhan karya dan juga dapat mendukung ekonomi para seniman wayang. Karena selain dalang, pengrawit, sinden, pembuat wayang, penjual kulit, dan gapit wayang dapat berkegiatan lagi karena dilibatkan dalam tiap produksi.

“Kami jadi tahu teknis pertunjukan live streaming. Dan siaran live streaming membuat seniman dapat menjangkau audiens, penggemar baru, dan dikenal lebih luas. Acara ini membangkitkan gairah para seniman untuk tetap berkesenian dan bermanfaat dari segi income,” pungkasnya.

Pada Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2020 beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyebut budayawan juga punya peran penting selama masa pandemi COVID-19. “Banyak budayawan dan pekerja seni terus berkreasi agar masyarakat tetap kuat karena terhibur, dan tidak panik. Semua bekerja untuk kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia dan bumi nusantara. Mari terus berkarya dengan tetap penuhi protokol kesehatan,” kata Presiden, menegaskan bahwa pendidikan pandemi bisa dipahami lewat medium pertunjukan wayang.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis