Menuju konten utama

Penderita Stunting di Kota Medan Capai 364 Anak per Oktober 2022

Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menginstruksikan seluruh pejabat eselon II dan III serta 21 camat untuk menjadi bapak asuh anak stunting.

Penderita Stunting di Kota Medan Capai 364 Anak per Oktober 2022
Mural stunting. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Pemerintah Kota Medan, Sumatra Utara, mencatat jumlah penderita stunting (kekerdilan) atau kurang gizi kronis di daerahnya turun dari 550 anak pada Februari menjadi 364 anak pada Oktober 2022.

"Saat ini jumlah anak stunting di Kota Medan sebanyak 364 orang," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan, Suryadi Panjaitan dikutip dari Antara, Jumat (28/10/2022).

Menurut Suryadi, hal ini menjadi tanggung jawab bersama supaya Kota Medan terbebas dari stunting. Ia mengatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menginstruksikan seluruh pejabat eselon II dan III serta 21 camat untuk menjadi bapak asuh anak stunting.

"Para orang tua asuh anak stunting diwajibkan setiap bulan memberikan bantuan asupan nutrisi dan gizi berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu selama enam bulan ke depan bagi anak asuhnya," kata Suryadi.

Nantinya uang tersebut digunakan untuk membeli bahan makanan dan dibagikan kepada seluruh anak penderita stunting di Kota Medan.

"Seluruh pimpinan OPD itu masing-masing menyisihkan Rp500 ribu setiap bulan dan kami sebagai penanggung jawab. Bahan makanan yang dibeli berdasarkan masukan tim percepatan penurunan stunting di kecamatan," kata dia.

​​​​​​Suryadi berharap program bapak asuh tersebut dapat menuntaskan masalah kekerdilan pada anak di Kota Medan. "Sehingga taraf kesehatan masyarakat semakin meningkat yang berdampak bagi kemajuan Kota Medan," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution melaporkan anggaran penanganan stunting pada anak terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Laporan tersebut disampaikan Bobby di hadapan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Belawan, Medan, Kamis (27/10/2022).

Bobby menyebutkan pada 2020 Pemkot Medan menganggarkan Rp70 miliar untuk penanganan stunting. Pada 2021, Pemkot Medan menambah anggaran penanganan stunting di seluruh organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkot Medan menjadi Rp105 miliar.

Pada 2022, anggaran penanganan meningkat drastis menjadi Rp198 miliar lebih. Pada Februari 2022, Pemkot Medan mendata 550 anak penderita stunting.

"Alhamdulillah, jumlah anak stunting tahun ini di Kota Medan sudah berkurang, dan saat ini jumlahnya ada 364 anak. Oleh karena itu, pembagian orang tua asuh juga sudah berkurang," kata Bobby dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait KASUS STUNTING

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan