tirto.id - Perusahaan media milik Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk, mencatatkan peningkatan pendapatan iklan jelang Pilpres 2019. Direktur Utama Mahaka, Adrian Syarkawi, mengatakan peningkatan permintaan itu dimulai sejak perhelatan Pilkada serentak 2018.
Menurutnya, hal itu ditengarai oleh meningkatnya alokasi dana untuk iklan dari partai-partai politik di Indonesia untuk kampanye.
"Ada peningkatan budget untuk campaign dan saya rasa ini berdampak ke semua media. Cuma kan balik lagi harus ikuti aturan KPU. Harus lihat juga kenetralannya. Dulu pernah kalau mau kasih iklan untuk partai enggak boleh satu, minimal dua," kata Adrian usai agenda keterbukaan publik di Bursa Efek Indonesia, Kamis (20/9/2018).
Andri memaparkan, pendapatan iklan di sejumlah media Mahaka bertumbuh 10-20 persen dibandingkan dengan bulan-bulan pada biasanya. Pendapatan paling besar berasal dari unit usaha Mahaka di bidang televisi.
Mahaka media merupakan perusahaan induk multi-platform dengan beberapa unit usaha seperti Jak-TV, Harian Republika, Mahaka Radio, Alive! Indonesia dan Cardplus.
Perseroan dengan kode emiten ABBA ini belakangan ini mengalami peningkatan harga saham di Bursa Efek setelah Erick Tohir bergabung ke kubu Jokowi-Ma'ruf sebagai ketua Tim Kampanye Nasional.
Andri mengatakan bahwa bergabungnya Erick ke kubu Jokowi-Ma'ruf memang mempengaruhi sentimen positif pasar kepada Mahaka. Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa Erick Thohir sebenarnya sudah dua tahun lebih tidak turut campur dalam kegiatan perseroan.
Karena itu lah, ia menyebut bahwa independensi media-media di bawah Mahaka tetap bisa terjaga meski Erik berada di salah satu kubu capres-cawapres 2019.
“Sekitar dua tahun lalu, dia udah enggak turut campur dalam kegiatan korporasi lagi. Dia hanya percayakan secara profesional sama kami. Saya aja mau ketemu dia susah,” tuturnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto
