Menuju konten utama

Penataan Tanah Abang: 3.000 Meter Lahan KAI untuk Pangkalan Ojek

"Warga enggak perlu lagi naik kendaraan pribadi, bisa naik Transjakarta. Ojek pangkalan atau ojek online disiapkan lahan ojek pangkalan dan ojek online. Tidak jauh, hanya 100 meter," kata Anies.

Penataan Tanah Abang: 3.000 Meter Lahan KAI untuk Pangkalan Ojek
Pedagang kaki lima (PKL) memenuhi trotoar di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (17/11/2017). NTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id -

Penataan Kawasan Tanah Abang tahap satu oleh Pemprov DKI akan mulai diberlakukan besok, Jumat (22/12/2017). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penataan yang bersifat sementara itu bakal mengurai sejumlah permasalahan yang selama ini muncul khususnya di Jalan Jati Baru ke arah Blok G Tanah Abang.

Menurut dia, langkah penataan dengan memfasilitasi berbagai pihak yang berkepentingan di kawasan tersebut. Salah satunya ungkap Anies, adalah ojek baik pangkalan maupun yang online.

"Warga enggak perlu lagi naik kendaraan pribadi, bisa naik Transjakarta. Ojek pangkalan atau ojek online disiapkan lahan ojek pangkalan dan ojek online. Tidak jauh, hanya 100 meter," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Andri Yansyah menyampaikan, lokasi yang disebut Anies berada di atas lahan milik KAI di depan stasiun Tanah Abang baru.

Lahan yang luasnya berkisar 3.000 meter persegi itu akan difungsikan sebagai pangkalan para tukang ojek yang berbeda di sekitar Jalan Jatibaru depan Stasiun Tanah Abang Lama, sampai seberang hotel Thamrin.

"Akan kita siapkan tempat ojol (ojek online) dan opang (ojek pangkalan). Kan ada lahan KAI yang seluas 3.000 sekian, kita sudah dapat izin pinjam. Boleh," ujar dia.

Selain itu, Andri juga menjelaskan bahwa Dishub telah menyiapkan rekayasa lalu lintas selama penataan tahap pertama atau jangka pendek tersebut. Saat ruas jalan Jatibaru depan Stasiun KA Tanah Abang ditutup pukul 08.00-18.00, 10 shuttle bus Transjakarta akan standby untuk mengantar-jemput penumpang dari area tersebut.

Hal itu dilakukan untuk memudahkan warga atau penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang untuk berpindah menggunakan moda transportasi lainnya, mulai dari bus kecil (angkot/mikrolet), bajaj, hingga ojek online.

Adapun sejumlah titik pemberhentian shuttle bus seputar Tanah Abang tersebut, antara lain Halte Stasiun Tanah Abang, Halte Blok G, halte Blok C, Halte Auri Tanah Abang, Halte Blok E, dan Halte Fly Over.

"Yang direkayasa hanya sekitar 400 meter saja. Selebihnya tetap menggunakan jalur tersebut, misal penumpang turun dari (stasiun) Tanah Abang lama, dia bisa naik shuttle Transjakarta untuk menjangkau angkot yang sudah kita lakukan rekayasa," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PASAR TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri