Menuju konten utama

Pemuda Rekrutan Teroris Bekasi, Setahun Jadi Kader Diajar Rakit Bom

EY menganggap YM mampu diandalkan karena punya kemampuan bela diri. 

Pemuda Rekrutan Teroris Bekasi, Setahun Jadi Kader Diajar Rakit Bom
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. ANTARA News/ Anita Permata Dewi

tirto.id - Terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, EY (27), merekrut pemuda bernama YM (18) untuk menjadi kader.

“Dia rekrutan baru, satu tahun dia ikut EY,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (10/5/2019).

YM lulus SMA tahun lalu, ia pun seorang karateka yang acap berkompetisi tingkat nasional. Hal itu dibuktikan dengan medali dan sertifikat ketika polisi bertemu orang tua YM di kediamannya.

Orang tua YM, kata Dedi, tidak dapat mengontrol putranya selama 24 jam dan hanya mengetahui anaknya itu sekolah, aktif karate dan bersosialisasi dengan teman-temannya.

“Selain dari itu, orang tuanya tidak mengerti. Ketika keluar rumah, YM selalu bawa pakaian beladiri untuk berlatih, setelah latihan orang tua tidak tahu,” tutur mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.

Bahkan orang tuanya tidak menemukan perubahan signifikan dari YM. Hanya saja, tutur Dedi, sisi agama remaja itu lebih kuat. YM pun berperilaku normal dalam keseharian.

Dedi menyatakan EY mengajarkan YM untuk bisa merakit bom, ia juga melihat remaja itu memiliki kemampuan bela diri. Sehingga EY menganggap YM mampu diandalkan.

Pemuda baru diajarkan merakit bom, tapi belum mampu melakukan cara peledakan bom. “Tapi YM belum matang betul menggunakan WiFi sebagai pemicu bom,” sambung Dedi.

Densus 88 Antiteror menangkap mereka sebagai tindak lanjut atas penemuan bom di toko telepon seluler 'Wanky Cell', milik EY, di Bekasi.

EY ditangkap pukul 13.48 WIB, di SPBU Pertamina Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur. Sedangkan, YM diringkus pukul 20.33 WIB di rumahnya di Kelurahan Bojong Rawa, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Penangkapan keduanya dilakukan pada Rabu (8/5).

Polisi menyita senyawa HCL, pupuk, jeriken berisi aseton, termometer di toko EY. Semua itu merupakan alat dan bahan yang diperlukan untuk merakit bom.

Sedangkan dari tangan YM, polisi mengamankan laptop, hard disk, sejumlah catatan, alat untuk merakit bom, serta remote sebagai pemicu bom.

Baca juga artikel terkait KASUS TERORISME atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto