Menuju konten utama

Pemprov Papua Ancam Polisikan Media Sebar Hoax Gubernur Kena Corona

Pemprov Papua siap tempuh jalur hukum bila ada media massa terbukti sebar hoaks Gubernur Papua Lukas Enembe kena virus corona COVID-19.

Pemprov Papua Ancam Polisikan Media Sebar Hoax Gubernur Kena Corona
Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe bersama istri Yulce Enembe menunjukkan jari sebagai tanda telah mencoblos di TPS 23 Jayapura Selatan, Rabu (15/2). Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe melakukan pencoblosan Pilkada Kota Jayapura di TPS 23 Kelurahan Argapura, dengan total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 408 pemilih. ANTARA FOTO/Indrayadi/ama/17

tirto.id - Pemerintah Provinsi Papua mengancam bakal melaporkan ke kepolisian media massa yang dengan sengaja menyebar berita bohong atau hoaks Gubernur Papua Lukas Enembe diduga terinfeksi virus corona COVID-19.

Hoaks ini muncul Selasa (14/4/2020) kemarin saat Enembe menyewa pesawat Batik Air ke Jakarta untuk melakukan check-up kesehatan yang memang rutin dilakukannya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

“Kedepan kita akan lihat bagimana dengan media (yang menyebar hoax gubernur diduga terjangkit corona serta membawa 32 pengikut atau rombongan saat pemeriksaan kesehatan ke Jakarta)," ujar Penjabat Sekda Papua, Ridwan Rumasukun seperti dilansir dari laman situs Pemprov Papua, Rabu (15/4/2020).

Menurut Ridwan tak sepantasnya media massa memuat berita yang justru berpotensi meresahkan masyarakat tanpa mengkonfirmasi narasumber terkait. Untuk itu, pihaknya siap menempuh jalur hukum sebagai pembelajaran, agar hoaks serupa tak kembali terulang kembali.

“Kalau memang (terbukti menyebar hoax) kita akan ambil langkah dengan melaporkan ke pihak berwenang. Supaya menjadi pembelajaran bagi teman-teman media (sehingga lebih berhati-hati dan teliti dalam menulis),” tegasnya.

Ridwan pun meluruskan soal kegiatan yang dilakukan Enembe di Jakarta. Menurutnya keberangkatan Enembe ke Jakarta dalam rangka check-up kesehatan rutin, yang memang sebenarnya dijadwalkan pada pekan lalu.

Hanya saja, karena ada penetapan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, maka Enembe mesti menyelesaikan seluruh tugas menyangkut penanggulangan Covid-19 di Papua.

“Dan keberangkatan ini pun karena didesak oleh dokter yang merawat beliau [gubernur]. Karena seorang kepala daerah memang disediakan dana untuk check up rutin setiap tahun. Sehingga karena pertimbangan penerbangan tak ada, maka dicarterkan pesawat,” kata Ridwan.

Ia membantah rombongan yang mendampingi berjumlah 32 orang. Jumlah yang sebenarnya, kata Ridwan hanya 9 orang sudah termasuk keluarga dekat, dokter dan Enembe sendiri.

Ia juga membantah bahwa Enembe terinfeksi virus corona COVID-19. Menurut Ridwan, Enembe pergi ke Jakarta dalam keadaan yang sehat dan baik-baik saja.

Baca juga artikel terkait PAPUA atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Hukum
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Dieqy Hasbi Widhana