Menuju konten utama

Pemprov Kalteng Minta Pelajar Tidak Merayakan Hari Valentine

Surat imbauan itu ditujukan untuk Kepala Sekolah SMA, MA, SMK, SMP dan MTs se-Kalimantan Tengah.

Pemprov Kalteng Minta Pelajar Tidak Merayakan Hari Valentine
Siswa SMP Muhammadiyah 2 Surabaya memegang poster saat mengikuti aksi stop peringatan Hari Valentine di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/kye/17

tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengeluarkan surat imbauan untuk tidak merayakan Valentine Day atau Hari Kasih Sayang yang sering diperingati setiap tanggal 14 Februari.

Surat imbauan yang ditandatangani Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri itu ditujukan untuk Kepala Sekolah SMA, MA, SMK, SMP dan MTs se-Kalimantan Tengah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Bima Ekawardhana menyatakan dukungannya terkait imbauan kepada pelajar se-Kalteng itu untuk tidak merayakan Hari Valentine.

"Kami sudah dapat informasi tentang surat imbauan dari Pemprov Kalteng agar pelajar tidak merayakan Hari Kasih Sayang ala barat itu. Kami sepakat dengan maksud surat tersebut," kata Bima di Sampit, Selasa (13/2/2018).

Disebutkan, surat tersebut merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dan maraknya budaya Barat yang masuk ke Indonesia.

Budaya ini sangat memengaruhi karakter generasi muda yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa. Perayaan Valentine merupakan budaya Barat yang tidak sesuai dengan karakter budaya bangsa Indonesia.

Kegiatan itu cenderung digunakan sebagai ajang pergaulan bebas yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya masyarakat, sehingga kebiasaan merayakan Valentine dinilai harus ditiadakan dan dihilangkan di kalangan pelajar dan generasi muda.

Cara menununjukkan kasih sayang kepada sesama manusia tidak dibatasi oleh waktu tertentu, melainkan berlaku sepanjang waktu yang merupakan bagian dari kewajiban berbuat baik sebagai bentuk ibadah sesuai ajaran agama masing-masing.

Dalam surat edaran itu juga ditegaskan bahwa Kalimantan Tengah memilili kearifan lokal budaya yang sangat luhur dalam membangun hubungan yang baik dan harmonis kepada sesama manusia. Antara lain dengan menjalankan filosofi 'huma betang' dan 'belom bahadat'.

Generasi muda Kalimantan Tengah harus memiliki jati diri bangsa yang religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan berintegritas.

Untuk itulah, sekolah diminta meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga pendidikan masyarakat dan lembaga pendidikan keluarga dalam pembinaan karakter bagi generasi muda Kalimantan Tengah, agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba dan perilaku negatif lainnya.

"Kami mengimbau sekolah mengingatkan siswa mereka untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. Lebih baik melaksanakan kegiatan-kegiatan positif dan meraih prestasi," kata Bima.

Bima mengimbau pelajar di Kotawaringin Timur tidak mudah terpengaruh budaya negatif yang datang karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Generasi muda harus bisa menyaring budaya luar yang masuk sehingga bisa mengambil manfaat positifnya dan menjauhi dampak negatifnya.

Baca juga artikel terkait VALENTINE

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis