Menuju konten utama

Pemprov Jabar Pantau Pelaksanaan Pilkada di 3 Zona Merah Corona

Tiga daerah di Jawa Barat yang menggelar Pilkada kini masuk zona merah COVID-19 yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang.

Pemprov Jabar Pantau Pelaksanaan Pilkada di 3 Zona Merah Corona
Petugas membantu warga lanjut usia mengikuti simulasi pemungutan suara Pilkada Kabupaten Bandung 2020 di TPS 109, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/11/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.

tirto.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengawasi ketat tiga daerah dalam kategori zona merah (risiko tinggi) COVID-19 yang akan melakukan pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Dari delapan daerah yang menggelar pilkada serentak, tiga daerah termasuk zona merah COVID-19 yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, di Bandung, Selasa (1/12/2020) dilansir dari Antara.

Ketiga daerah itu, kata dia, saat ini sedang menjalani tahapan kampanye dan pada 9 Desember 2020 akan melaksanakan pemungutan suara bersama daerah-daerah lainnya.

Ia mengatakan klaster pilkada serentak berpotensi muncul jika tidak ada upaya pencegahan dan antisipasi. Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah tes bagi pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara.

"Tentang daerah yang akan melakukan pilkada, karena dikhawatirkan ada klaster baru, ada masukan agar ada tes bagi mereka yang ingin mencoblos," ujar Uu.

Tes bagi pemilih ini, menurut dia, perlu dimatangkan teknis, metode, serta target dan keterjangkauan. Apakah tes dilakukan dengan cara RDT atau uji usap (swab). Kemudian apakah dilakukan sebelum atau setelah mencoblos, atau di kedua kesempatan itu.

"Termasuk yang harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur, atau hanya menyasar usia rentan di atas 40 tahun atau yang diketahui memiliki penyakit penyerta," katanya.

Dalam menangani COVID-19, kata Uu, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Termasuk yang harus dipertimbangkan, kata Uu, ketersediaan logistik alat tes di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut.

Menurut Uu, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jabar sudah menipis. Jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang, biasanya per pekan mencapai 50.000 sampel, namun laporan terakhir sekarang baru 36.000 sampel.

"Oleh karena itu, Pemprov Jabar saat ini belum dapat memutuskan perihal kemungkinan tes COVID-19 bagi pemilih. Mudah-mudahan minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” katanya.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2020

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto