Menuju konten utama

Pemprov DKI Sebut 64 RW di Jakarta Sangat Berisiko Rawan Kebakaran

Selama Januari hingga April 2022 tercatat 330 peristiwa kebakaran di Jakarta.

Pemprov DKI Sebut 64 RW di Jakarta Sangat Berisiko Rawan Kebakaran
Dokumentasi kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (18/4/2021). ANTARA/HO-Humasjakfire

tirto.id - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, Satriadi Gunawan mengatakan sebanyak 64 RW yang sangat berisiko rawan kebakaran di Jakarta. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, Satriadi Gunawan mengatakan sebanyak 64 RW yang sangat berisiko rawan kebakaran di Jakarta.

Hal tersebut dia ketahui setelah melakukan pemetaan bersama Universitas Indonesia (UI) terhadap 2.731 RW yang tersebar di Jakarta untuk melihat daerah yang berpotensi kebakaran.

"Kami lakukan kajian, hasilnya ada 64 RW yang sangat berisiko rawan kebakaran," kata Satriadi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

Sementara itu, sebanyak 400 RW lainnya kategori sedang dan menengah rawan kebakaran.

Untuk menentukan RW yang rawan kebakaran itu, setiap RW harus memenuhi variabel di antaranya kelengkapan menyangkut pos pemadam kebakaran, sistem keselamatan kebakaran lingkungan (SKKL).

Kemudian, tersedianya relawan, peralatan penanggulangan kebakaran, kondisi kepadatan penduduk, kondisi bangunan hingga aktivitas ekonomi yang dilaksanakan di kawasan tersebut.

"Nah, skor itu menyatakan rawan kebakaran atau tidak," tuturnya.

Pada waktu yang sama, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengungkapkan selama Januari hingga April 2022 tercatat 330 peristiwa kebakaran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, selama 2020 tercatat sebanyak 3.156 peristiwa kebakaran terjadi di Ibu Kota. Jumlah itu kemudian menurun pada 2021 mencapai total 1.535 kasus kebakaran.

Pada 2020, kebakaran paling banyak terjadi di Jakarta Barat mencapai 1.075 kasus dan pada 2020 tercatat ada 446 kasus kebakaran pada 2021.

Kebakaran tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor mulai kebocoran gas, korsleting listrik hingga puntung rokok masih menyala yang dibuang sembarangan.

"Kami minta seluruh warga untuk waspada, supaya hati-hati dan sembarangan lagi membuang puntung rokok maupun kencooran gas, atau juga colokan listrik potensi konseling kabel kabel yang rawan," kata Riza.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri