Menuju konten utama

Pemkab Sikka NTT Terapkan Belajar dari Rumah Menggunakan Radio

Materi pembelajaran untuk siswa SD dan SMP disampaikan lewat radio Suara Sikka.

Pemkab Sikka NTT Terapkan Belajar dari Rumah Menggunakan Radio
Sejumlah siswa, mengerjakan tugas dengan berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di rumah warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (22/7/2020). (ANTARA FOTO/Syaiful Arif/pras)

tirto.id - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) memberlakukan sistem pembelajaran dari rumah menggunakan radio bagi seluruh anak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) saat pandemi COVID-19. Kegiatan belajar mengajar lewat radio dilakukan lantaran keterbatasan jaringan internet.

"Kami sudah memulai ini sejak lagi puncak-puncaknya COVID-19. Karena memang wilayah Kabupaten Sikka ini tidak semuanya memiliki jaringan internet," kata Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Mayela da Cunha kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Senin (27/7/2020).

Menurut Mayela, belajar dari rumah melalui siaran radio ini sebagai salah satu bentuk pembelajaran alternatif sehingga anak-anak yang berada di rumah tidak jenuh dan bisa mengikuti semua proses mata pelajaran yang sudah disiapkan.

"Yang membawakan materi belajar melalui radio itu, kami ambil beberapa guru baik SD dan SMP yang berkompeten dan memiliki potensi yang bagus, sehingga saat penjelasan melalui radio anak-anak juga bisa langsung mengerti," ujarnya.

Frekuensi yang digunakan adalah radio Suara Sikka milik pemkab setempat. Jadwal pembelajaran pun sudah diberikan guru kepada orang tua wali murid. Hal ini bertujuan agar anak-anak tersebut tetap terpantau proses belajarnya, dan juga tidak tertinggal pelajaran walaupun hanya melalui radio saja.

Para orang tua diharapkan mengawasi anak-anaknya sehingga pada saat jam sekolah anak tak kemana-mana atau disuruh mengerjakan yang lain.

"Kami sudah imbau kepada anak-anak dan orang tuanya agar tak menganggap belajar dari rumah itu adalah liburan. Sebab nanti akan ada laporan dari hasil belajar itu," tambah dia.

Sementara itu terkait beberapa daerah yang tak mampu terjangkau oleh frekuensi radio serta jaringan internet kata dia, materi pembelajaran radio difoto copy oleh guru dan diberikan ke siswa secara langsung. Namun ada juga ada juga materi yang direkam dan disampaikan ke siswa.

Mayela mengklaim sistem belajar dengan mendengar di radio cukup efektif,

"Nanti kita juga melalui Dinas Kominfo akan menambah repeater (penguat sinyal) agar semua daerah yang belum terjangkau oleh frekuensi radio bisa mendapatkan," tambah dia.

Baca juga artikel terkait PROGRAM BELAJAR DARI RUMAH

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan