Menuju konten utama

Pemindahan Pipa Air di Proyek Underpass akan Rampung November

Jika ingin lebih cepat, kata Direktur Utama PDAM, pemindahan pipa harus berjalan paralel dengan penggalian terowongan agar pembangunan dapat berlangsung lebih cepat.

Pemindahan Pipa Air di Proyek Underpass akan Rampung November
Pekerja menggarap pembangunan 'underpass' Kartini, di perempatan Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta, Selasa (10/10/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Direktur Utama PDAM Jaya, Erlan Hidayat, menargetkan pemindahan pipa air yang bersinggungan dengan proyek terowongan (underpass) Kartini dan Mampang selesai pada akhir November mendatang. Jika berhasil, kata dia, keterlambatan bisa diminimalisir hingga Februari 2018.

"Ada dua yang kritis [terowongan Kartini dan Mampang]. Kalau yang Pondok Indah atau Kartini enggak terlalu bermasalah. Kita kalau enggak salah itu akhir November selesai, dan kontraktor masih keburu melanjutkan sampai Februari," ungkapnya usai Rapat Pimpinan bersama Gubernur DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).

Kendati demikian, ia pesimistis target pemindahan pipa di terowongan Mampang dapat selesai seperti proyek Kartini. "[Untuk] Mampang, kami sedikit lebih lambat, mungkin menjelang akhir Desember kita baru bisa selesai. Kalau akhir Desember kita bisa selesai kontraktor mungkin jauh lebih lama lagi," ujarnya.

Jika ingin lebih cepat, kata Erlan, pemindahan pipa harus berjalan paralel dengan penggalian terowongan agar pembangunan dapat berlangsung lebih cepat.

Pasalnya, pipa yang semula berada di bawah tanah dan menghalangi jalan harus dipindahkan ke bagian atas terowongan. "Kalau kita nungguin pipa ini di atasnya, baru mereka gali terowongan, itu nggak akan keburu. Jadi musti paralel," kata dia.

"Cuma ini kan ruangan kosong, jadi musti dipasang tiang-tiang. Kita enggak sanggup karena pemasangan tiang itu kan area kontraktor," tambahnya menjelaskan.

Seperti diketahui, proyek yang digarap oleh PT Adhi Karya itu diperkirakan bakal molor lantaran bersinggungan dengan pipa milik PT Palyja dan pipa gas Perusahaan Gas Negara (PGN).

Saat ini, proyek sepanjang 800 meter tersebut telah merambat hingga ke sebagian Jalan Rasuna Said, Kuningan. Bahkan untuk mengurangi dampak kemacetan, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Paggara pernah mengatakan telah merekayasa lalu lintas dan mengalihkan semua kendaraan ke jalur cepat di Rasuna Said.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendesak agar enam proyek simpang tidak sebidang di Jakarta diselesaikan tepat waktu. Dua Minggu menjabat, Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno, beberapa kali menggelar rapat bersama pihak-pihak terkait untuk mencari jalan keluar agar pembangunan 3 flyover dan dan underpass itu selesai tepat waktu.

Proyek terowongan selain Mampang dan Kartini adalah terowongan Matraman sepanjang 650 meter. Sementara tiga proyek yang flyover yang juga dikebut pembangunannya antara lain Cipinang Lontar sepanjang 500 meter, Flyover Pancoran sepanjang 750 meter, dan Flyover Bintaro sepanjang 430 meter.

Baca juga artikel terkait UNDERPASS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari