Menuju konten utama

Pemindahan Ibu Kota Negara Dinilai Masih Terlalu Dini Diputuskan

Wacana pemindahan ibu kota negara di luar Jakarta dinilai masih terlalu dini untuk direalisasikan, menurut Guru Besar Manajemen Konstruksi UPH, Manlian Ronald A Simanjuntak.

Pemindahan Ibu Kota Negara Dinilai Masih Terlalu Dini Diputuskan
Peta Indonesia dengan daerah yang berwarna hijau. Pemerintah membahas rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke provinsi lain. Antarafoto/Bayu Prasetyo.

tirto.id - Guru Besar Manajemen Konstruksi UPH, Manlian Ronald A Simanjuntak, menilai terlalu dini untuk mengambil keputusan terkait apakah pemindahan ibu kota akan dilakukan ditambah dengan penentuan kota baru untuk ibu kota.

"Terlalu dini lah kita untuk langsung memutuskan," kata Manlian saat ditemui di Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/5/2019).

Pasalnya, jelas Manlian, pemerintah perlu mengkaji wilayah-wilayah yang akan dipilih untuk menjadi ibu kota baru, serta sebaiknya tidak asal memutuskan tanpa kajian-kajian kebencanaannya.

"Yang terpenting, urgensinya, seharusnya, area kawasan ibu kota yang baru sudah direncanakan lebih dulu, dipersiapkan lebih dulu baru dijadikan," kata Manlian.

Jika tidak dikaji, ungkap Manlian, dan direncanakan dengan matang, maka akan berakhir sebagaimana yang telah terjàdi sejak era Presiden Soekarno, yakni sekedar menjadi perbincangan.

Manlian menyampaikan memang proses pemindahan ibu kota tidak mungkin berjalan dengan cepat.

"Belajar dari dua potret dunia Barat dan Asia. Kalau Asia, kita belajar dari Putra Jaya pada tahun 1980 direncanakan pemindahan ibukota [untuk dipindahkan] pada tahun 2001-2002," jelas Manlian.

"Perlu 20 tahun lebih untuk pemindahan ibukota," tambahnya.

Contoh lain yang ia paparkan adalah pemindahan ibu kota Jerman yang juga membutuhkan waktu yang lama. "Kalau di Berlin, butuh berapa tahun itu, dan Berlin tercatat sebagai ibu kota yang cukup berhasil menjadi ibu kota baru," ujarnya.

Manlian menyampaikan tantangan pemindahan ibu kota memang cukup rumit, tetapi bisa berhasil jika diiringi dengan perencanaan dan kajian yang memang matang.

"Menurut saya, bertahan gak bisa langsung pindah karena infrastruktur informasi itu harus dipersiapkan terlebih dahulu," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PEMINDAHAN IBU KOTA atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Maya Saputri