Menuju konten utama

Pemilu Paruh Waktu AS: Istilah "Donde Votar" Jadi Trending Google

Pemilu Paruh Waktu AS justru melejitkan istilah "donde votar" yang menjadi bukti banyaknya pemilih warga Latin yang antusias memberikan suara pada pemilu tahun ini.

Pemilu Paruh Waktu AS: Istilah
Seorang pemilih mengisi surat suara di tempat pemungutan suara di Sekolah Dasar Lake Shore, Selasa, 6 November 2018, di Pasadena, Md. (AP Photo / Patrick Semansky).

tirto.id - Pemilu paruh waktu di Amerika Serikat (AS) yang berlangsung pada Selasa (6/11/2018) waktu AS melambungkan istilah bahasa Spanyol “Donde Votar” menjadi trending di mesin pencari Google.

Hal ini membuktikan pemilih keturunan Amerika Latin menjadi diperhitungkan dalam pemilihan pimpinan politik negara tersebut.

Dilansir dari Business Insider, Google mengatakan pencarian paling tinggi saat pemungutan suara pada pagi hari, pencarian “donde votar” atau bisa diterjemahkan “tempat pemilihan” paling banyak dicari.

Trafik pembaca yang mencari istilah tersebut meningkat 3,35% pada saat pemungutan suara dimulai.

Meski Google tak merinci angka pencarian secara pasti namun secara trafik pembaca meningkat untuk pencarian istilah itu.

Dari survei yang pernah dilakukan Pew Research Center mengemukakan bahwa pemilih Latin makin antusias untuk mengikuti pemungutan suara pada tahun ini dibanding tahun 2014.

Di California, permintaan surat suara warga Latin makin meningkat dan pemungutan suara awal di selatan New Mexico menunjukkan partisipasi Hispanik yang kuat, menurut AP.

Pada Senin lalu, para selebritis terkenal asal Amerika Latin seperti Zoe Saldana, Eva Longoria, America Ferrera, Rosario Dawson, dan Eva Longoria turun ke jalan Miami untuk menggiring orang-orang menuju ke tempat pemungutan suara.

Suara dari warga Latin dapat memainkan peran penting di beberapa negara bagian, termasuk Florida, California dan beberapa daerah di barat daya, dilansir dari AP.

Sekitar 7,8 juta warga Latin diharapkan akan memberikan suaranya saat pemilihan berlangsung, Selasa (6/11/2018) waktu AS, menurut Asosiasi Nasional Warga Latin.

Angka tersebut meningkat 15% dari jumlah pemilih di pemilihan paruh waktu empat tahun lalu, dimana 6,8 juta warga Latin telah memberikan suara.

Pada detik-detik menjelang Hari Pemilihan, persoalan imigrasi telah menjadi isu panas. Presiden Donald Trump telah meningkatkan retorikanya tentang masalah ini, dengan mengumumkan rencana untuk mengakhiri kewarganegaraan hak kelahiran dan serangan verbal terhadap imigran Amerika Tengah.

Pemilu Paruh Waktu AS yang diselenggarakan Selasa kemarin menjadi pemilihan yang tak kalah penting dalam sejarah politik AS.

Pemilu paruh waktu ini diadakan secara nasional setiap empat tahun sekali. Waktu pelaksanaannya berlangsung di tengah-tengah masa jabatan seorang presiden yang berkuasa empat tahun sehingga disebut paruh waktu (midterms).

Jabatan yang dipilih dalam pemilu ini yang paling penting diantaranya pemilihan anggota Kongres AS --yang terdiri dari House of Representatives (majelis rendah, serupa DPR-RI) dan Senat (majelis tinggi, serupa DPD-RI).

Dalam pemilu kali ini, ada 435 kursi di House of Representatives (DPR) yang siap diperebutkan dalam pemilu paruh waktu. Tak hanya itu, masih ada 35 kursi Senat, 36 posisi gubernur negara dan tiga gubernur teritorial, serta wali kota.

Baca juga artikel terkait PEMILU AS atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri