Menuju konten utama

Pemilu Parlemen Bangladesh Pakai Mesin Pemungutan Suara Elektronik

Mesin pemungutan suara elektronik dapat menampung hingga 80 kandidat dan 65.000 pemilih serta dapat menyimpan data hingga 100 tahun.

Pemilu Parlemen Bangladesh Pakai Mesin Pemungutan Suara Elektronik
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed berbicara selama konferensi pers bersama yang diadakan dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban setelah pertemuan mereka di Ruang Delegasi gedung parlemen di Budapest, Hongaria. Szilard Koszticsak / MTI via AP

tirto.id - Untuk pertama kalinya, Bangladesh menggunakan mesin pemungutan suara elektronik (EVM) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) parlemen ke-11 yang akan digelar pada Minggu (30/12/2018).

Sebelumnya, EVM pernah digunakan dalam Pemilu Kota Chattogram, Cumilla, dan Narayanganj. Pada bulan Mei tahun ini, EVM juga digunakan di Khulna City Corporation.

Adapun EVM merupakan salah satu produk terkemuka Pi Labs Bangladesh Ltd yang memungkinkan pemilih memberikan suara serta pihak berwenang menghitung dan menerbitan hasil suara dengan mudah.

EVM dapat menampung hingga 80 kandidat dan 65.000 pemilih dengan memori sangat stabil serta dapat menyimpan data hingga 100 tahun.

Kelebihan lain dari sistem ini menghemat waktu dan biaya, instan, akurat, serta dapat digunakan kembali (reuse).

Dalam pengoperasiannya, EVM memberikan suara tanpa kertas suara. Perbedaannya dengan pemungutan suara tradisional, pemilih harus menekan tombol untuk memberikan suara.

Setiap mesin memiliki dua bagian, satu sebagai unit kontrol yang dioperasikan oleh petugas pemungutan suara, sebagai otak mesin. Bagian lainnya, unit pemungutan suara untuk memberikan suara secara rahasia dengan menekan tombol simbol kandidat. Kedua unit ini dihubungkan oleh kabel.

Berikut ini cara memberikan suara menggunakan EVM berdasarkan pedoman Komisi Pemilihan Umum Bangladesh seperti dilansir dari The Daily Star.

  1. Pemilih diidentifikasi menggunakan satu dari empat opsi, yakni kartu pintar, sidik jari, nomor pemilih, atau nomor identifikasi nasional
  2. Informasi pemilih akan ditampilkan pada monitor unit kontrol usai satu dari empat opsi terindentifikasi EVM
  3. Petugas pemungutan suara pusat akan memverifikasi dan memastikan informasi dengan menekan tombol konfirmasi
  4. Setelah dikonfirmasi, unit pemungutan suara digital yang disimpan di ruang rahasia akan diaktifkan secara otomatis
  5. Pemilih akan memasuki ruang rahasia "Unit Pemungutan Suara Digital"
  6. Di "Unit Pemungutan Suara Digital", simbol kandidat akan ditampilkan di sisi kiri dan nama mereka akan muncul di sisi kanan
  7. Untuk memberikan suara, pemilih menekan tombol hitam di sebelah kiri simbol yang diinginkan. Kemudian, indikator di sebelah simbol akan berkedip. Untuk mengonfirmasi pemilihan pemilik menekan tombol hijau
  8. Jika pemilih telah mengidentifikasi simbol yang salah dalam hal apa pun, maka memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, hingga menekan tombol hijau
  9. Untuk memperbaiki kesalahan, pemilih menekan tombol merah dari "Unit Pemungutan Suara Digital". Ini akan membatalkan perintah sebelumnya dan pemilih akan mendapatkan kesempatan untuk memilih simbol lagi
  10. Kemudian, pemilih dapat mengonfirmasikan suara dengan menekan tombol hijau setelah koreksi

Sementara itu, sekitar 3.300 tentara Bangladesh telah dilibatkan untuk membantu dukungan teknis menggunakan EVM ini. Ketua Komisi Pemilihan Umum KM Nurul Huda dalam konferensi persnya di Dhaka mengatakan, EVM akan mencegah 80 persen penyimpangan dalam Pemilu.

"Kami berharap kami dapat melawan semua masalah [Pemilu] dengan pengalaman, profesionalisme, keterampilan, dan staf yang kuat secara mental," tambahnya sebagaimana dikutip dari Dhaka Tribune.

Dalam pada itu, seperti diwartakan Al Jazeera, Pemilu parleman Bangladesh diadakan di tengah kondisi ketidakpercayaan yang mendalam, kekerasan yang meluas, serta perselisihan antara pemerintah dan oposisi.

Kepemimpinan Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed (71) selama sembilan tahun (2009-2018) dituding menyebabkan merayapnya otoriterisme, menghancurkan saingan politik, dan kebebasan media yang dibatasi.

Pemilu ini akan diikuti oleh lebih dari 100 juta orang. Partai pemenang akan membentuk kabinet untuk lima tahun ke depan.

Baca juga artikel terkait BANGLADESH atau tulisan lainnya dari Isma Swastiningrum

tirto.id - Politik
Kontributor: Isma Swastiningrum
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Ibnu Azis