Menuju konten utama

Pemerintah Waspadai Dampak Geopolitik Terhadap Geliat Ekonomi

Pemerintah mewaspadai dampak dari situasi geopolitik di beberapa negara yang semakin memanas terhadap perekonomian global, khususnya di Indonesia.

Pemerintah Waspadai Dampak Geopolitik Terhadap Geliat Ekonomi
Ilustrasi ekonomi Global. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Pemerintah mewaspadai dampak dari situasi geopolitik di beberapa negara yang semakin memanas terhadap perekonomian global, khususnya di Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menilai perlambatan ekonomi global tidak hanya dipengaruhi perang dagang yang terjadi antara AS dan Cina, namun juga karena situasi geopolitik di beberapa negara.

"Konflik lama seperti perang Yaman Suriah, Libya Semenanjung Korea sampai sekarang belum selesai. Konflik seperti Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun masa depannya bukan semakin baik tapi semakin suram," jelas Retno di Jakarta Selasa (19/11/2019).

Retno menyebutkan pelbagai masalah di berbagai negara yang berdampak negatif terhadap geliat perekonomian dunia. Misal, Chili yang tengah tidak stabil karena pemerintah Chili menerapkan kenaikan biaya transportasi sebesar 4 persen kepada masyarakatnya.

Kemudian, ia juga menjelaskan mengenai adanya konflik di Lebanon lantaran Perdana Menteri Lebanon mundur, sehingga membuat kegiatan ekonomi menjadi terganggu.

Ada pula kerusuhan di Bolivia yang dipicu oleh isu kecurangan hasil pemilu Evo Morales yang membuat masyarakat Bolivia bergejolak. Kemudian, kondisi Irak yang mengalami peningkatan angka kemiskinan, pengangguran serta adanya kebijakan soal pemberian kekuasaan oleh pemerintah berdasarkan suku, etnis dan agama.

Kondisi paling parah terjadi di Iran saat pemerintah Iran menerapkan kenaikan 300 persen untuk harga BBM. Akibat pelbagai situasi itu, lanjut Retno bisa dibayangkan konflik seperti yang ada di luar dan berdampak pada perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia.

"Kalau konflik lama susah diselesaikan, muncul konflik baru, bisa dibayangkan dunia apa yang kita tinggali saat ini. Dari negara-negara itu, kecuali Hongkong dan Bolivia, faktor ekonomi yang menjadi pemicu discontent [ketidakpuasan]," jelas dia.

Baca juga artikel terkait GEOPOLITIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Ringkang Gumiwang