Menuju konten utama

Pemerintah Perluas Bantuan Pangan Nontunai ke 3,5 Juta Keluarga

Pemerintah akan memberikan Bantuan Pangan Nontunai pada 3,5 juta keluarga tidak mampu pada Oktober 2018.

Pemerintah Perluas Bantuan Pangan Nontunai ke 3,5 Juta Keluarga
Menteri Sosial Idrus Marham menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/6/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

tirto.id - Pemerintah akan memperluas pemberian Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) ke 3,5 juta keluarga tidak mampu pada Oktober 2018. Perluasan itu dilakukan karena saat kini baru ada 4,9 juta keluarga yang mendapat BPNT.

Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, tambahan keluarga yang mendapat BPNT tersebar di 59 Kabupaten/Kota. BPNT nanti akan disalurkan melalui uang elektronik, dan bisa digunakan untuk belanja kebutuhan pangan di e-warong yang sudah terdaftar.

"Jadi tadi sudah persiapan semua sudah tak ada masalah teknis di lapangan. Tinggal kami undangan bupati dan wali kota untuk memastikan bagaimana agar pelaksanaan BPNT pada Oktober tuntas," ujar Idrus di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Saat ini, pemerintah sudah memberi BPNT ke 4,9 juta keluarga di 109 Kabupaten/Kota. Mereka menargetkan ada 10 juta keluarga yang mendapat BPNT hingga akhir 2018.

Menurut Idrus, perluasan pemberian BPNT sudah lama direncanakan. BPNT diberikan agar ada kepastian pemakaian dan sasaran penyaluran bantuan sosial.

"Jadi memang ini kan tahapan-tahapan, dan untuk lakukan perluasan diperlukan persiapan daerah, masyarakat. Kami punya keyakinan pemda pasti senang karena ini betul-betul mempercepat penyaluran bansos sesuai apa yang kami inginkan," ujar Idrus.

Menteri dari Partai Golkar itu tidak khawatir ada cap politis terhadap perluasan pemberian BPNT. Menurutnya, program itu sudah terencana lama. Karenanya, ia yakin tak ada masalah yang akan timbul dari perluasan BPNT.

Setiap keluarga yang menerima BPNT akan mendapat dana sebesar Rp110ribu. Dana itu ditransfer ke rekening keluarga sasaran. Uang yang masuk bisa digunakan untuk belanja di e-warong.

E-warong dikelola masyarakat di daerah. Idrus berharap, pemberian bantuan seperti ini dapat memberdayakan masyarakat di daerah.

"Yang kami lakukan adalah bagaimana efektifitas penyalurannya. Ya supaya betul-betul sampai kepada rakyat, diterima, tepat sasaran, sesuai jumlah yang dikehendaki, kemudian pemanfaatannya seperti apa dan kita kembangkan agar rakyat bisa ada pilihan dalam berbelanja, dan terpenting lagi adalah mendorong rakyat supaya diproyeksikan menjadi lebih mandiri," katanya.

Baca juga artikel terkait BANTUAN NON-TUNAI atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo