Menuju konten utama

Pemerintah Mulai Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2017

Secara keseluruhan, masa operasi mudik Lebaran akan berlangsung selama 26 hari, terhitung sejak 15 Juni hingga 10 Juli 2017.

Pemerintah Mulai Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2017
Suasana kemacetan arus mudik pada H-2 Lebaran di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (4/7). Antara foto/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan telah melakukan antisipasi untuk persiapan alat transportasi saat musim mudik Lebaran tahun ini. Seperti diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, setidaknya ada 523 pesawat yang secara khusus akan disiapkan untuk mengangkut para penumpang selama masa mudik.

“Dari 523 pesawat tersebut, ada 35 bandar udara yang kami siapkan. Selanjutnya dari 35 bandar udara ini, ada 7 bandar udara internasional yang disiapkan. Sementara jumlah maskapainya, akan ada sebanyak 14 perusahaan,” kata Agus dalam konferensi pers di kantornya, Senin (03/4/2017).

“Nantinya pada minggu kedua di bulan ini, pesawat-pesawat yang akan melayani para pemudik akan mulai dipersiapkan. Itu dilakukan untuk meningkatkan kesiapan-kesiapan sehingga nantinya dapat sesuai dengan seluruh regulasi yang ada di seluruh bandar udara di Indonesia,” tambah Agus.

Secara keseluruhan, kata Agus, masa operasi mudik Lebaran akan berlangsung selama 26 hari, terhitung sejak 15 Juni hingga 10 Juli 2017. “Angkutan penerbangan untuk Lebaran ini tipenya berbeda dengan angkutan lain seperti kereta api, bus, dan perkapalan. Di penerbangan, konsentrasi puncaknya akan berlangsung di antara 22 Juni sampai 2 Juli 2017. Ini jadi perhatian kami,” ujar Agus.

Adapun besaran kenaikan rata-rata pengguna moda transportasi udara yang telah diprediksi Kemenhub adalah 9 persen. “Karena pengguna penerbangan domestik adalah 10 persen, sementara penerbangan internasional 8 persen. Rata-rata sebesar 9 persen itulah yang menjadi catatan kami,” ucap Agus.

Masih dalam kesempatan yang sama, Agus pun menambahkan bahwa Kemenhub telah menyiapkan strategi khusus agar para penumpang dapat tertampung dan bisa mendapatkan tiket untuk mudik.

“Selain ada penerbangan tambahan, khusus tahun ini, akan dibuat juga prediksi besaran jumlah penumpang pesawat, sehingga semua yang memesan diupayakan bisa tertampung. Oleh karena itu, untuk penerbangan tambahan, bisa diperkirakan secara matang dari jauh-jauh hari. Perusahaan-perusahaan maskapai penerbangan pun diharap bisa menyediakan pesawat tambahan, untuk mengakomodasi jumlah perkiraan tersebut,” jelas Agus.

Sementara itu, untuk yang akan menempuh jalur darat, khususnya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dari Jakarta dan Jawa Barat, pemerintah berharap kemacetan parah di jalur Pantura (Brexit/Gerbang Tol Brebes) seperti yang terjadi tahun lalu tidak kembali terulang.

“Pada dasarnya kami akan mengantisipasi dari awal, karena Presiden [Jokowi] menginginkan persiapan kali ini harus lebih baik. Kami pun mengidentifikasi beberapa titik yang ada kemacetan, masalah atau sesuatu yang mesti ditangani secara serius. Seperti di Brexit, Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng), Pelabuhan Merak (Banten), dan Stasiun Senen (Jakarta),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (3/4).

Senada dengan Budi Karya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga menyatakan kesiapan pemerintah dalam menghadapi arus mudik dan arus balik dalam Lebaran tahun ini.

“Presiden menekankan, pertama berkaitan dengan kesiapan transportasi. Karena setelah dibangunnya beberapa ruas jalan tol, jangan sampai Brexit yang tahun lalu terjadi kembali. Sehingga persiapan dari awal harus lebih matang,” kata Pramono seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Senin (3/4).

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK LEBARAN 2017 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto