Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Pemerintah Izinkan Belajar Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 1-3

Pemerintah menginzinkan sekolah-sekolah di wilayah PPKM Level 1-3 untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

Pemerintah Izinkan Belajar Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 1-3
Sejumlah siswa mencuci tangan sebelum mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.

tirto.id - Sejumlah sekolah di wilayah PPKM Level 1-3 sudah diperbolehkan untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Diketahui setidaknya ada 91% dari 540 ribu sekolah (490.217 sekolah) yang sudah boleh melakukannya.

Namun, tentunya tetap wajib memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, seperti mematuhi syarat sesuai panduan SKB 4 Menteri, mendapat izin dari pemerintah daerah, tetap wajib sediakan opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di saat yang bersamaan.

Peserta didik harus mendapatkan izin orang tua sebelum mengikuti PTM Terbatas. Pengajar tetap boleh mengajar dari rumah jika memiliki komorbid. Di sisi lain, vaksinasi untuk satuan pendidik dan pelajar memang ditingkatkan, tetapi tidak menjadi syarat agar sekolah dapat dibuka kembali.

“Jadi ada 490.217 sekolah yang diperbolehkan. Tapi kecepatan daerah dalam melakukan PTM terbatas sangat bervariasi,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddasmen), Kemendikbudristek, Jumeri, seperti dilansir dari laman resmi Kemdikbud.

Infografik BNPB Dimulainya Pembelajaran Tatap Muka

Infografik BNPB Dimulainya Pembelajaran Tatap Muka. tirto.id/Fuad

Jumeri mengatakan, saat ini provinsi Aceh menduduki peringkat teratas dalam pelaksanaan PTM terbatas, yaitu sebanyak 81 persen.

Secara nasional, kata Jumeri, sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas berjumlah 50 persen dari jumlah sekolah yang sudah diizinkan melakukan PTM terbatas.

Jumeri menyampaikan, saat ini sebagian besar komponen pemerintah daerah, pemerintah pusat, guru, peserta didik, dan orang tua, sudah punya tujuan yang sama, yaitu agar sekolah segera bisa dibuka.

“Kita sudah satu frekuensi untuk segera membuka sekolah, untuk merelaksasi anak-anak kita, menolong anak-anak kita. Soal beda waktu membuka ini hanya soal perbedaan pertimbangan daerah,” tuturnya.

Sementara itu, pada perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia, menurut data terakhir dari Situs Satgas COVID-19, hingga Kamis, 16 September kemarin, jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia tercatat sebanyak 4,181,309, dengan penambahan 3,145 kasus harian.

Ada 73,238 kasus aktif di Indonesia, dengan 3,968,152 orang yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Sementara itu, ada laporan 237 kasus meninggal dunia, sehingga total angka kematian mencapai 139,919.

Pada perkembangan vaksinasi, sebanyak 76,153,487 telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, sementara 43,484,971 lainnya telah menyelesaikan 2 dosis vaksin lengkap.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Addi M Idhom