Menuju konten utama

Pemerintah Imbau Warga Tak Cemaskan Amdal PLTU Batang

Pemerintah daerah dan pengembang mengimbau kepada warga agar tidak mencemaskan keberadaan pembangkit listrik tenaga uap di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Pemerintah Imbau Warga Tak Cemaskan Amdal PLTU Batang
Ilustrasi. Warga Batang, Jawa Tengah menggelar aksi menolak rencana pembangunan PLTU batubara Batang di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (3/6/2015) lalu. Dalam aksi bersama Greenpeace tersebut mereka meminta Presiden Joko Widodo segera menghentikan pembangunan PLTU itu dan membangun penghasil energi yang lebih bersih serta aman untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi pembangunan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Pemerintah daerah dan pengembang mengimbau kepada warga agar tidak mencemaskan keberadaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng).

Sekretaris Daerah Batang Nasikhin menyatakan bahwa pembangunan PLTU Batang menggunakan teknologi modern dari Jepang dan telah dilakukan uji analisa dampak lingkungan (amdal) 18 pakar dari perguruan tinggi di Jateng.

"Kami berharap warga tidak perlu khawatir terhadap dampak negatif karena pembangunan PLTU ini akan menggunakan teknologi moderen yang telah terbukti dan digunakan oleh negara Jepang," kata Nasikhin, di Batang, Senin (28/3/2016).

Nasikhin meyakinkan kepada warga bahwa rekomendasi amdal, juga sudah dilaksanakan PT BPI seperti kompensasi sosial, pelatihan kewirausahaan, dan pencetakan sawah pengganti.

"Dengan melihat hal tersebut, kami berharap pada masyarakat, terutama warga sekitar, bisa memberikan dukungan dalam hal pembangunan PLTU agar bisa selesai dibangun dan beroperasi, serta akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sementara itu pihak pengembang PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) juga mengimbau warga Jawa Tengah tidak perlu cemas terhadap dampak proyek ketenagalistrikan berkapasitas 2 x 1.000 megawatt tersebut.

Presiden PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Muhammad Effendi di Batang, Senin (28/3/2016), mengatakan bahwa pihaknya sebagai pengembang proyek PLTU memastikan amdal akan selalu termonitor sehingga warga terdampak tidak perlu cemas atau kekhawatiran yang berlebihan.

Menurut dia, tahapan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) telah melalui proses yang cermat dan teliti yang dilakukan oleh para pakar-pakar andal sehingga hasilnya bisa dipertanggunjawabkan.

"Akan tetapi, setelah warga diberi penjelasan dan melihat kenyataan yang ada di PLTU Jepara, kekhawatiran mereka bisa dihilangkan," katanya. (ANT)

Baca juga artikel terkait AMDAL PLTU BATANG atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH