Menuju konten utama

Pemerintah Galang Investasi Kembangkan Wisata Danau Toba

Pemerintah tengah berupaya mengembangkan sejumlah destinasi wisata di Indonesia, salah satunya yaitu Danau Toba, mulai dari fasilitas pendukung hingga sarana transportasi.

Pemerintah Galang Investasi Kembangkan Wisata Danau Toba
Wisatawan berfoto di kawasan Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumut, Minggu (10/12/2017). ANTARA FOTO/Andika Wahyu

tirto.id - Pemerintah saat ini tengah menggalang investor untuk membangun 10 destinasi Bali baru untuk mendorong pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman). Mulai dari pembangunan destinasi hingga fasilitas pendukung, meliputi perhotelan, transportasi, dan sebagainya.

"Pengembangan jadi yang kita butuhkan membangun infrastruktur, jadi investasi sangat kami butuhkan untuk membangun infrastruktur segala macam, sampai ke resort juga. Ya memang kami butuh investor untuk mendapatkan ini," ujar Staf Khusus Menteri Bidang Pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Judi Rifajantoro di Jakarta pada Kamis (2/8/2018).

Salah satu dari kesepuluh destinasi Bali Baru yang menjadi prioritas adalah Danau Toba, selain Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo. Keempat destinasi prioritas ini memiliki akses internasional.

Kesepuluh destinasi Bali baru tersebut meliputi, Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.

"Ini (Danau Toba) yang pertama yang kemudian terbuka aksesnya dengan rute internasional, sehingga orang lebih cepat ke Danau Toba dan turis yang masuk ke Danau Toba bisa langsung dan lebih banyak," ujar Judi.

Rute penerbangan baru Bandara Internasional Kuala Lumpur - Bandara Internasional Silangit yang dibangun Air Asia, kata Judi menjadi salah satu peluang pemerintah untuk menarik investor masuk ke proyek pengembangan destinasi wisata Danau Toba.

Level bandara internasional, kata Judi, sudah dapat diakses pesawat tipe Boeing 737-800 atau Airbus A320, yang mana kapasitasnya paling tidak 180 penumpang. Bandara Internasional Silangit ke Danau Toba di Parapat ini kira-kira memiliki waktu tempuh 2,5 jam.

"Bayangkan, 180 kapasitas itu 4 penerbangan (Kuala Lumpur-Silangit) dalam seminggu, setahun ada 30 ribu bangku yang orang bisa masuk ke Danau Toba," ujar Judi.

Sekarang, Danau Toba dalam setahun ada wisman sekitar 17 ribu. Adanya Bandara Internasional Silangit dengan rute baru Kuala Lumpur-Silangit dengan penerbangan perdana 28 Oktober 2018, maka pemerintah optimis Danau Toba akan semakin banyak pengunjungnya, yaitu dapat mencapai 500 ribu.

"Tinggal kami manfaatkan potensi hotel, homestay, kuliner untuk kami kembangkan," ujar Judi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman), Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan ada investor dari Australia-Indonesia yang berminat untuk mengembangkan kawasan Danau Toba, yaitu di Silangit.

“Sebenarnya yang punya orang Indonesia juga, jadi Australia-Indonesia. Investasi untuk karavan hotel. Ini menarik juga. Ada 60 buah dan harganya mahal juga 1.200 dolar AS per malam. Saya pikir, ya cukup besar lah (investasinya),” ujar Luhut.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yandri Daniel Damaledo