Menuju konten utama

Pemerintah Buka Peluang Saham BUMN Bisa Isi Struktur Modal SWF

Sisa kekurangan modal Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) akan ditutup melalui APBN 2021.

Pemerintah Buka Peluang Saham BUMN Bisa Isi Struktur Modal SWF
Presiden Joko Widodo memberikan pidato saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

tirto.id - Kementerian Keuangan menyatakan sisa kekurangan modal Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia akan ditutup melalui APBN 2021. Menurut perhitungan saat ini, pemerintah masih harus menyediakan modal lagi senilai Rp60 triliun dari total Rp75 triliun yang disyaratkan PP Nomor 74 Tahun 2020.

“Masalah modal sudah dianggarkan Rp15 triliun di 2020. Sisanya? Sesuai PP akan dipenuhi di 2021. Dengan cara apa? Bisa diambil dari APBN 2021, sedang dibahas alokasinya,” ucap Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam Bincang Bareng DJKN, Jumat (18/12/2020).

Isa menjelaskan tambahan modal untuk mencapai angka Rp75 triliun ini mungkin tidak harus melulu berupa dana segar dari APBN 2021. Sebagiannya lagi bisa diambil dari beberapa opsi misalnya Barang Milik Negara (BMN) seperti tanah dan bangunan milik pemerintah.

Opsi lainnya pemerintah bisa menjadikan sejumlah kepemilikan saham pemerintah di BUMN sebagai modal LPI. Isa bilang opsi ini mungkin akan lebih menarik investor.

“Kami lihat tanah bangunan mungkin tidak terlalu memenuhi appetite (minat) investor. Saham BUMN bisa jadi. Justru mereka berminat kalau bisa berinvestasi di situ,” ucap Isa.

Soal penempatan sejumlah BMN maupun saham BUMN ini, Isa memastikan pemerintah bakal mengupayakan agar LPI tidak sampai merugi lantaran dapat berdampak bagi aset milik negara yang ditempatkan sebagai modal LPI. Ia bilang lembaga ini akan dikelola secara hati-hati.

“Banyak tindakan preventifnya. Orang yang dipilih jadi dewan direktur betul orang yang punya pengalaman yang bagus. Mekanisme pemilihan tempat investasi cermat dan hal-hal mencegah terjadi kerugian akan banyak dilakukan terlebih dahulu,” ucap Isa.

Baca juga artikel terkait SWF atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz