Menuju konten utama

Pemerintah Bantah Tanam Cip di Dalam Vaksin COVID-19 Sinovac

Pemerintah pastikan vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac tidak memuat cip apapun.

Pemerintah Bantah Tanam Cip di Dalam Vaksin COVID-19 Sinovac
Vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (14/1/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 membantah kabar adanya pemasangan cip terhadap warga yang sudah divaksin dengan Sinovac. Kabar tersebut, kata Satgas COVID, merebak di dunia maya.

"Kami melihat ada isu penanaman cip atau komponen manajemen sistem yang bisa melacak masyarakat yang telah menerima vaksin. Pada kesempatan ini saya tegaskan, bahwa berita itu adalah berita bohong atau hoaks," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Ia menegaskan vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac tidak memuat cip apapun. Wiku juga menjawab bahwa kode yang disinyalir ada pada vaksin dan tertera di botol vaksin tidak menempel pada orang yang divaksin.

"Kegunaan barcode tersebut adalah semata-mata untuk pelacakan distribusi produk vaksin dan sama sekali tidak dapat difungsikan untuk melacak keberadaan masyarakat yang telah divaksin," kata Wiku.

Wiku juga menerangkan, informasi pribadi yang diperoleh pemerintah di masa vaksinasi akan dirahasiakan dengan baik. Informasi tersebut akan dijaga sesuai dengan pasal 58 ayat 1 PP 40 tahun 2019 bahwa kementerian atau lembaga dan badanhukum Indonesia yang memperoleh data pribadi penduduk atau data kependudukan dilarang menggunakan data pribadi penduduk dan atau data kependudukan melampaui batas kewenangannya.

Wiku lantas mengajak masyarakat untuk tidak asal menyebarkan informasi kepada publik jika belum mendapatkan sumber informasi yang valid. Ia pun mengajak publik untuk tidak menyebarkan berita berbau provokasi dan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Ingat, mengaitkan dua hal yang tidak berhubungan sangat berbahaya dan pada akhirnya masyarakat sendiri yang sangat dirugikan," kata Wiku.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto