Menuju konten utama
Advertorial

Pemerintah Antisipasi Penyebaran Kasus COVID-19 Pasca PON XX Papua

Pemerintah akan melakukan antisipasi penyebaran kasus COVID-19 setelah digelarnya PON XX Papua.

Pemerintah Antisipasi Penyebaran Kasus COVID-19 Pasca PON XX Papua
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

tirto.id - Pemerintah menerapkan mekanisme penanganan kasus COVID-19 pasca PON XX secara komprehensif yang meliputi keberangkatan dari Papua hingga kedatangan di daerah tujuan masing-masing.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menerangkan, PON XX merupakan contoh pengelolaan perhelatan besar di masa pandemi COVID-19. "Pemerintah tidak hanya mempersiapkan pra dan proses pelaksanaannya, namun juga mempersiapkan mekanisme penanganan kasus COVID-19 pasca PON XX," ujar Johnny.

Terkait 83 orang terkonfirmasi positif COVID-19 per 11 Oktober 2021, menurut Menkominfo, hal ini merupakan bukti upaya skrining berjalan dengan baik. Terhadap mereka yang positif juga dilakukan karantina terpusat dan pelacakan penyebaran.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, kasus COVID-19 pasca PON XX tertangani dengan baik," katanya.

Johnny memaparkan pemerintah memastikan hal itu dengan menerapkan mekanisme kepulangan peserta PON dengan aman. Mekanisme ini meliputi monitoring COVID-19 oleh Kemenkes dan Kemenhub hingga H+5. Peserta PON juga akan melalui tes RT-PCR sebelum keberangkatan dari Papua dan saat tiba di daerah tujuan.

Adapun, peserta PON yang positif COVID-19 akan melalui proses karantina terpusat selama 5 hari dan kembali menjalani tes RT-PCR pada hari ke-4 karantina. "Biaya tes dan karantina ditanggung Pemda dan Satgas COVID-19 daerah," ujarnya.

Menkominfo menambahkan, untuk pelaksanaan mekanisme itu, pemerintah segera memperbaiki SE Kasatgas COVID-19 No. 17/2021. Mekanisme ini berlaku mulai 12 Oktober 2021.

Seluruh hasil evaluasi penyelenggaraan PON XX akan menjadi catatan penting untuk perbaikan di perhelatan besar selanjutnya. Menkominfo Johnny pun mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap para atlet yang terkonfirmasi positif, risiko penularan tertinggi terdapat di penginapan dan tempat akomodasi makan dan minum. Risiko Penukaran tinggi juga terjadi saat kontak fisik dalam pertandingan, dan kontak erat di area pertandingan.

Atas pembelajaran dari PON XX, lanjutnya, pemerintah menetapkan beberapa hal untuk menjadi protokol kesehatan pada perhelatan besar selanjutnya. Pertama, Satgas COVID-19 masing-masing acara perlu diberikan wewenang yang cukup untuk menerapkan protokol kesehatan. Kedua, asrama yang digunakan harus mengakomodasi jaga jarak aman antar peserta.

"Sementara itu, yang Ketiga dan Keempat adalah rutin random tes PCR untuk atlet di masa

pertandingan dan ruang isolasi harus siap," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PON PAPUA atau tulisan lainnya dari Advertorial

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Advertorial