Menuju konten utama

Pemerintah Antisipasi Lonjakan Mudik Buruh Migran di Bulan Ramadan

Pemerintah menyiapkan langkah khusus untuk mengantisipasi lonjakan buruh migran yang kembali ke Indonesia jelang ramadan.

Pemerintah Antisipasi Lonjakan Mudik Buruh Migran di Bulan Ramadan
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia mengikuti senam dan berjemur di bawah sinar matahari saat menjalani karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu (11/4/2020). ANTARA FOTO/Septianda Perdana/hp.

tirto.id -

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut adanya lonjakan signifikan buruh migran yang pulang ke Indonesia akibat COVID-19.

BP2MI sendiri memproyeksi kepulangan TKI hingga saat ini mencapai 37.075 orang. Mereka berasal dari Malaysia 15.429 orang, Hongkong 11.303 orang, Singapura 3.507 orang, dan lainnya 37.075.

"Bahkan gelombang kepulangan tenaga kerja ini semakin besar itu menjelang bulan puasa ramadan dan juga idul fitri sehingga darat laut udara airport kemudian juga dan wilayah perbatasan itu menjadi concern kita," kata Benny usai pelantikan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2020).

Lantaran itu lah, kata dia, BP2MI akan menyiapkan sejumlah langkah untuk merspons kondisi tersebut terutama dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19. Nantinya, para buruh migran bakal dapat pengawalan khusus tentu dengan standar Protokoler kesehatan.

"Kita ingin memastikan tidak hanya mereka kembali dijamin aman di setiap perbatasan tadi pelabuhan airport dan wilayah perbatasan hingga mereka tiba di kampung halaman. Sekali lagi pekerja migran adalah vip negara," lanjut Benny.

Memang, kata Benny, pemerintah menyarankan agar para buruh migran ini tidak pulang selama pandemi COVID-19. Namun, jika mereka pulang karena terpaksa, Benny ingin lembaganya bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri maupun keimigrasian untuk memberikan pelayanan yang baik kepada buruh migran hingga sampai kampung halaman.

"Tidak boleh satu pun pekerja migran tidak mendapatkan bantuan. Itu hak mereka yang harus mereka dapatkan," kata Benny.

Secara terpisah, Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramowardhani mengatakan pemerintah tengah memonitor nasib TKI di luar negeri, terutama di Malaysia mencapai 1,2 juta orang.

Saat ini ada tiga kluster pemulangan buruh migran yang disiapkan pemerintah, yaitu Malaysia, India, dan Anak Buah Kapal di luar negeri.

“Dari ketiga kluster inilah yang memungkinkan pemulangan secara serentak dan berskala. Mengingat pentingnya antisipasi ini harus dipastikan bahwa semua dapat terlaksana dengan baik dan kerjasama antar kementerian dan lembaga terkait,” kata Jaleswari di Bina Graha, Rabu (15/4/2020).

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha memaparkan bahwa sebulan terakhir kepulangan TKI dari Malaysia melalui jalur regular jumlahnya sudah 56.368 orang. Selain itu ada 1.621 TKI yang dideportasi pulang.

Saat ini 17.325 TKI bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di 118 kapal pesiar. Mereka berpotensi terdampak karena pihak principal berencana menghentikan operasi pelayaran. Dari jumlah tersebut, 4.496 ABK telah difasilitasi kepulangannya ke Indonesia.

Baca juga artikel terkait BURUH MIGRAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Hendra Friana