Menuju konten utama

Pemerintah akan Kurangi 'Share' Proyek Pesawat Tempur KFX dan IF-X

Menkopolhukam Wiranto menyebutkan, pemerintah akan mengurangi share dari proyek peswat tempur KFX dan IF-X karena ada kebijakan infrastruktur dan pembangunan SDM Presiden Jokowi.

Pemerintah akan Kurangi 'Share' Proyek Pesawat Tempur KFX dan IF-X
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai menjawab pertanyaan wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (31/5/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz.

tirto.id - Menkopolhukam Wiranto menyatakan, pemerintah akan menegosiasi ulang proyek pesawat tempur KF-X dan IF-X serta berencana mengurangi total share dari proyek yang sudah bekerja sama sejak 2016 silam.

"Inti dari program ini adalah bagaimana kita di satu sisi ingin mengurangi sharing KFX. Mengurangi share ke Indonesia dalam program pembantuan pesawat tempur KFX," kata Wiranto kepada wartawan usai rapat terbatas terkait perkembangan proyek pesawat tempur KF-X dan IF-X di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Kabar terakhir proyek ini berlangsung pada akhir 2018. Kala itu, sekitar Desember 2018, pemerintah membayar 132 miliar won untuk pembayaran iuran cost share tahun 2016. Tetapi, pemerintah belum membayar untuk iuran proyek 2017 dan 2018.

Pada tahun 2016, pemerintah melakukan penandatanganan cost share agreement dengan Korea Selatan (Korsel) untuk proyek KFX/IFX. Namun, setelah penandatanganan pada Januari 2016, Indonesia dalam waktu kurang dari dua tahun menghentikan pembayaran iuran KF-X karena menganggap manfaat program tersebut tak sebanding dengan ongkos yang dikeluarkan.

Dalam kesepakatan awal, Indonesia akan menanggung 20 persen biaya pengembangan yang diperkirakan mencapai 7,5 miliar dolar AS sampai 2025. Tapi puluhan insinyur Indonesia justru dipulangkan Awal 2018. Pemerintah kemudian negosiasi ulang selama setahun untuk proyek tersebut.

Wiranto mengaku, pemerintah berencana mengurangi share karena arah kebijakan pemerintahan Jokowi yang berfokus kepada infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia. Ia ingin agar renegosiasi dari proyek KFX IF-X tetap menjaga hubungan baik Indonesia dengan Korsel.

Meski berencana mengurangi sharing, Wiranto menegaskan pengurangan sharing tidak berarti Indonesia tidak mendapat apa pun. Pemerintah, ujarnya, tetap menginginkan teknologi dari proyek pesawat. Sebab, perolehan teknologi sejalan dengan visi presiden dalam pembangunan SDM Indonesia.

Wiranto selaku koordinator sudah melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah Korsel dan sudah mendapat hal positif, meski perlu ada pembahasan lanjutan untuk masalah program tersebut.

"Ini sudah berjalan hampir setahun, dan kita janjikan setahun ini selesai. Maka pagi hari ini kita mencoba untuk memberikan kembali apa yang sudah kita hasilkan, baik dalam rangka pembicaraan dengan pihak Korea Selatan, maupun urusan internal," kata Wiranto.

"Saya sampaikan bahwa perkembangan sudah ada, pemahaman atau kesepahaman sudah terjadi. Korsel memahami kepentingan Indonesia, menghormati usaha itu, tapi dia juga punya batas tertentu dan juga proses di dalam negeri mereka," tukas Wiranto.

Baca juga artikel terkait PESAWAT TEMPUR atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno