Menuju konten utama

Pemerintah akan Hemat $70 Miliar Jika Blok Rokan Dikelola Pertamina

Jika Blok Rokan dikelola Pertamina maka akan menekan impor minyak mentah Indonesia.

Pemerintah akan Hemat $70 Miliar Jika Blok Rokan Dikelola Pertamina
Ilustrasi Pertamina kelola Blok Mahakam di Kutai Kartanegara. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Pemerintah bisa menghemat hingga 70 miliar dolar AS jika Blok Rokan di Provinsi Riau dikelola PT Pertamina (Persero), menurut pengamat energi Komaidi Notonegoro. Hal itu menyusul habisnya kontrak dengan PT Chevron Pasific Indonesia pada 2021.

"Produksi crude (minyak mentah) Blok Rokan bisa langsung masuk ke kilang Pertamina sehingga tidak perlu keluar devisa lagi untuk impor crude," katanya di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), saat ini Blok Rokan memproduksi crude sebesar 200.000 barel per hari.

Dengan asumsi harga crude 50 dolar AS per barel, penghematan devisa yang diperoleh selama 20 tahun kontrak bisa mencapai lebih dari 70 miliar dolar AS.

Menurut Komaidi, dalam memutuskan kelanjutan pengelolaan Blok Rokan, pemerintah harus benar-benar melakukannya secara objektif.

"Saya paham betul soal Blok Rokan ini merupakan kondisi yang cukup sulit bagi pemerintah," kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute itu.

Di satu sisi, pemerintah ingin mempertahankan produksi Rokan. Sedangkan, di sisi lain, lanjutnya, ada juga keinginan pemerintah dan publik meningkatkan kapasitas Pertamina.

"Oleh karenanya, jangan diputuskan terburu-buru. Pertimbangkan semua masukan, sehingga diperoleh keputusan terbaik," kata Komaidi.

Hal senada juga disampaikan pengamat energi Sofyano Zakaria. Menurutnya, pemerintah harusnya menyerahkan pengelolaan Blok Rokan ke Pertamina.

"Seperti halnya Blok Mahakam, Kaltim, pemerintah seharusnya ngotot tidak memperpanjang Blok Rokan dan selanjutnya menyerahkan ke BUMN, Pertamina, sebagai wujud memenuhi amanat Pasal 33 UUD 1945," katanya di Jakarta.

Menurutnya, menyerahkan Blok Rokan ke Pertamina merupakan bukti pemerintah berpihak kepada kepentingan nasional. Chevron sudah 50 tahun mengelola Blok Rokan atau sejak 1971 sehingga sudah cukup tepat dialihkan ke negara melalui Pertamina.

Di samping itu, lanjutnya, Pertamina juga sudah berhasil membuktikan mampu mengelola blok terminasi termasuk West Madura Offshore (WMO), Offshore North West Java (ONWJ) dan Mahakam, dengan baik dan telah memberikan manfaat besar bagi negara.

"Pertamina sudah terbukti dan berpengalaman, jadi sangat layak mengelola Blok Rokan," kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi).

Sofyano juga mengatakan saat ini produksi minyak dan kondensat Blok Rokan berkontribusi sekitar 25 persen atau sekitar 200.000 barel per hari dari total produksi minyak nasional sebesar 800.000 barel per hari.

Jika produksi Blok Rokan itu dikelola Pertamina, lanjutnya, maka hasil minyak mentahnya bisa masuk ke kilang milik BUMN migas tersebut, sehingga akan menekan impor minyak mentah, sekaligus meningkatkan devisa negara.

"Artinya, kalau dikelola Pertamina, maka Blok Rokan akan makin meningkatkan ketahanan energi nasional," katanya.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora