Menuju konten utama

Pembiayaan Utang Sentuh Rp421,5 T, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Sri Mulyani memaparkan realisasi pembiayaan utang sampai semester I 2020 sudah menyentuh Rp421,5 triliun. Nilai ini merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir.

Pembiayaan Utang Sentuh Rp421,5 T, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan realisasi pembiayaan utang sampai semester I 2020 sudah menyentuh Rp421,5 triliun. Nilai itu adalah yang tertinggi selama 5 tahun terakhir.

Pada 2016 misalnya pembiayaan utang di periode yang sama hanya Rp278,1 triliun, 2017 Rp207,8 triliun, 2018 Rp180,2 triliun, dan 2019 Rp181,2 triliun. Hal ini sejalan dengan melebarnya defisit pemerintah di kisaran 6,34 persen dari PDB sesuai Perpres 72/2020 padahal selama 5 tahun terakhir defisit selalu di bawah 3 persen.

"Realisasi pembiayaan utang tetap dilakukan hati-hati. Kami harap Indonesia bisa menjaga kredibilitas sehingga membuat kepercayaan pasar terjaga,” ucap Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Kamis (9/7/2020).

Dari total Rp421,5 triliun itu, terbagi menjadi realisasi penerbitan SBN netto Rp430,4 triliun dan realisasi pinjaman neto negatif Rp8,9 triliun.

Penerbitan SBN netto sampai semester I 2020 ini tercatat juga menjadi realisasi tertinggi selama 5 tahun terakhir. Pada 2016 penerbitan SBN netto hanya mencapai Rp302 triliun, 2017 Rp231,7 triliun, 2018 Rp194,4 triliun, dan 2019 Rp195,7 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan tambahan pembiayaan ini ditujukan untuk penanganan COVID-19. Salah satunya pemerintah perlu memberi stimulus dengan skema di luar kebiasaan atau extraordinary.

Di sisi lain pelebaran defisit juga perlu dibiayai sebagai strategi countercyclical. Maksudnya pemerintah tetap memberi dorongan pada perekonomian sekalipun dunia usaha dan ekonomi sedang melambat yang juga berdampak pada penerimaan negara.

Baca juga artikel terkait UTANG PEMERINTAH atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz