Menuju konten utama

Pemberontak Yaman Gagal Serang Kapal AS

Pemberontak Yaman gagal menyerang kapal USS Mason milik AS. Rudal pertama diduga telah memicu adanya langkah-langkah pembalasan dari AS.

Pemberontak Yaman Gagal Serang Kapal AS
(Ilustrasi) Kapal rudal perusak milik Angkatan Laut AS USS Curtis Wilbur patroli di Laut Filipina. Antara Foto/Reuters/AS Navy.

tirto.id - Angkatan laut Amerika Serikat menjadi target serangan rudal dari wilayah Yaman yang dikendalikan oleh pemberontak Houthi. Serangan dua rudal tersebut dilaporkan gagal menghantam USS Mason.

Sebagaimana dilaporkan The Huffington Post, serangan gagal tersebut dimulai pada pukul 7 malam waktu setempat. Saat itu, USS Mason mendeteksi dua rudal berjarak 60 menit di Laut Merah, lepas pantai Yaman. Kedua rudal tersebut masuk ke dalam air sebelum mencapai kapal. Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan tidak ada prajurit yang terluka dan tidak ditemukan kerusakan pada kapal.

“USS Mason tidak langsung memberikan serangan balasan,” tambahnya lebih lanjut.

Seorang pejabat pertahanan AS yang tidak mau menyebut namanya mengatakan, rudal pertama telah memicu adanya

langkah-langkah pembalasan dari AS. Namun hingga kini masih belum jelas langkah-langkah tersebut akan diwujudkan dalam bentuk apa. Akan tetapi, Kapten Jeff Davis menegaskan komitmen Pemerintah AS dalam membela kebebasan pelayarannya dan melindungi pasukannya.

“Kami akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan kapal-kapal dan prajurit-prajurit kami,” ujarnya.

Dalam serangan lain, sebuah rudal balistik yang juga diluncurkan dari Yaman menargetkan pangkalan udara Saudi di dekat kota suci Muslim, Mekkah, Arab Saudi.

Arab Saudi dan Amerika Serikat menyalahkan Shi’ite Iran karena dianggap telah menyediakan senjata api untuk para pemberontak Houthi. Tehran melihat Houthi, yang juga dari sekte Shi’ite, merupakan pemegang otoritas yang sah di Yaman dan menyangkal telah memberikan senjata kepada mereka.

Sebelumnya Antara memberitakan, koalisi pimpinan Arab Saudi yang bertempur untuk mendukung pemerintah Yaman membantah melancarkan serangan udara ke satu pemakaman di Sanaa. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang pada Sabtu (8/10/2016).

Ghazi Ismail juga mengatakan bahwa 534 orang lainnya terluka dalam serangan udara di bagian selatan kota, di mana acara berkabung sedang berlangsung untuk ayah dari menteri dalam negeri, Jalal al-Roweishan.

Jumlah korban ini merupakan salah satu yang terbanyak dalam insiden tunggal sejak aliansi yang dipimpin Arab Saudi memulai operasi militer untuk mencoba mengembalikan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi berkuasa setelah diusir oleh blok-Iran Houthi pada Maret 2015.

Baca juga artikel terkait KELOMPOK PEMBERONTAK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari