Menuju konten utama

Pemberlakuan Contraflow di Tol Cikampek Diperpanjang dari Km 35-69

Pada Kamis (30/5/2019) sejak pukul 13.15 WIB, contraflow di Tol Cikampek diperpanjang dari Km 35 sampai Km 69.

Pemberlakuan Contraflow di Tol Cikampek Diperpanjang dari Km 35-69
Pengendara mobil melewati jalur "contraflow" menuju Jakarta di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 47, Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/6/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Ketua Harian Posko Lebaran Nasional, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Cucu Mulyana menyatakan bahwa pemberlakukan contraflow pada gerbang tol (GT) Cikampek Utama diperpanjang.

Dari yang semula berada di titik Kilometer (Km) 29 sampai dengan km 61, pada Kamis (30/5/2019) sejak pukul 13.15 WIB, diperpanjang dari Km 35 sampai Km 69.

"Setelah sebelumnya diberlakukan contraflow dimulai dari Km 29, kemudian mundur lagi karena setelah pembukaan contraflow kemacetan terurai. Dari Km 35 sampai Km 69," Jelas dia di Posko Mudik Lebaran, kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (30/5/2019).

Ia menjelaskan, strategi contraflow ampuh untuk mengurai kemacetan dan diperkirakan sistem contraflow akan diberlakukan sampai pukul 08.30 WIB. Meski sudah terbukti efisien untuk memecah kemacetan, pemberlakuan contraflow belum ditentukan lagi kapan akan diberlakukan.

"[Pemberlakuan contraflow] itu masih situasional, tergantung pihak kepolisian di lapangan saat mengatur lalu lintas," ujar dia.

Sementara itu, one way baru akan diberlakukan di titik Km 70 sampai Km 263 Brebes Barat.

Terpisah, Kepala departemen komunikasi Jasa Marga Irra Susiyanti mengatakan, perpanjangan jarak contraflow dari Km 35 dilakukan karena dari arah sebaliknya (arah ke Jakarta) relatif kosong.

Sehingga penambahan jalur arah Cikampek dimungkinkan untuk mengurai kemacetan di sepanjang GT Jakarta-Cikampek. "Hal yang utama itu menuju ke titik-titik rest area, Km 33, Km 50, dan Km 57," ujar Irra.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK 2019 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Irwan Syambudi