Menuju konten utama

Pembebasan Bersyarat Pembunuh John Lennon Ditolak ke-11 Kalinya

Pembebasan bersyarat Mark Chapman kembali ditolak setelah ia membunuh John Lennon 40 tahun lalu. 

Pembebasan Bersyarat Pembunuh John Lennon Ditolak ke-11 Kalinya
Fans berkumpul menyanyikan "Give Peace a Chance" pada ulang tahun ke-30 pembunuhan John Lennon 8 Desember 2010 di Ottawa, Ontario. [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Pembebasan bersyarat untuk pembunuh John Lennon, Mark Chapman telah ditolak untuk kesebelas kalinya, tepat pada Kamis (27/8/2020).

Seperti dilansir NME, Mark Chapman diwawancarai oleh dewan pembebasan bersyarat di New York Rabu lalu (19/8), dan sejak itu bandingnya ditolak. Kendati demikian, informasi lebih rinci tentang putusan tersebut belum diungkap ke publik.

Saat ini, Chapman menjalani hukuman 20 tahun hingga seumur hidup di Fasilitas Pemasyarakatan Wende di Erie County, New York, setelah mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua.

Chapman, seperti dilansir TMZ, harus menunggu dua tahun lagi di jeruji besi untuk mengajukan pembebasan bersyarat, tepatnya pada Agustus 2022 kemudian.

Terakhir kali, pembebasan bersyaratnya ditolak pada tahun 2018 lalu. Alasannya, kata dewan pembebasan, "tidak sesuai dengan keselamatan masyarakat." dan "Anda memang telah merencanakan dan mengeksekusi pembunuhan orang terkenal di dunia tanpa alasan selain untuk mendapatkan ketenaran."

Di tahun 2018 itu, dewan pembebasan juga menjelaskan keputusan mereka secara lebih rinci: “Meskipun tidak ada kehidupan seseorang yang lebih berharga daripada hidup orang lain, faktanya bahwa Anda memilih seseorang yang bukan hanya orang yang terkenal di dunia dan dicintai oleh jutaan orang."

"Terlepas dari rasa sakit dan penderitaan yang akan Anda timbulkan kepada keluarga, teman, dan sebagainya. Banyak lainnya, Anda menunjukkan ketidakpedulian yang tidak berperasaan terhadap kesucian hidup manusia dan rasa sakit serta penderitaan orang lain."

Dalam sidang tersebut, Chapman menjelaskan bahwa ia merasa "semakin malu" setiap tahunnya sejak melakukan kejahatan tersebut. "Tiga puluh tahun yang lalu saya tidak bisa mengatakan bahwa saya merasa malu dan saya tahu apa itu rasa malu sekarang," katanya.

Kronologi Penembakan John Lennon

Desember, empat puluh tahun lalu, Mark David Chapman, seorang yang terobsesi dengan The Beatles mendatangi John Lennon. Ia ingin meminta tanda tangan pada kopian album “Double Fantasy”, sebuah album yang digarap Lennon bersama istrinya Yoko Ono.

Lennon bersedia. Ia pun membubuhkan tanda tangannya pada album tersebut sebelum bertolak ke Record Plant Studio. Sepulang Lennon dari studio, Chapman masih menunggunya di apartemen pentolan The Beatles itu.

Ketika Lennon memasuki pintu lorong apartemennya, Chapman pun mencabut pistol dan melepaskan tembakan sebanyak lima kali. John Lennon tersungkur dan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Roosevelt Manhattan.

Setelah stasiun berita lokal secara resmi melaporkan kematian sang legenda, ribuan penggemarnya berkumpul di Roosevelt Hospital dan di depan The Dakota. Jenazah Lennon pun dikremasi pada hari Rabu, 10 Desember 1980, di Ferncliff Cemetery di Hartsdale, New York. Abu hasil kremasi itu diberikan pada Yoko Ono. Sementara sang pelaku pembunuhan, Chapman dijebloskan ke penjara dan mendapatkan hukuman selama 20 tahun.

Sejak tahun 2000, Chapman rutin mengajukan pembebasan bersyarat. Hal tersebut dilakukannya setiap dua tahun sekali. Tapi, karena mentalnya dianggap belum sembuh, pengadilan selalu menolaknya. Terkait dengan permintaan maaf itu, Yoko Ono bahkan memberikan pernyataan kepada pengadilan, bahwa kematian John Lennon masih membekas dan amat melukainya dan anaknya Sean Lennon.

Baca juga artikel terkait JOHN LENNON atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH