Menuju konten utama

Pembayaran Nontunai: Bank DKI, Mega dan Nobu Akan Terbitkan e-Toll

Uang elektronik dari Bank DKI, Bank Mega, dan Bank Nobu dapat digunakan untuk membayar tol selambat-lambatnya Desember 2017.

Pembayaran Nontunai: Bank DKI, Mega dan Nobu Akan Terbitkan e-Toll
Petugas menawarkan e-money di gerbang pintu tol Jagorawi Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (16/10/2017). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

tirto.id - Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Pungky Wibowo mengatakan, tiga uang elektronik dari tiga bank, yaitu Bank Mega, Bank DKI dan Bank Nobu sudah mendapat izin dan sedang menjalani pengembangan teknologi atau “proof of concept/POC” agar dapat segera digunakan untuk pembayaran tol.

“Izinnya sudah selesai, sekarang lagi POC dan pengembangan untuk chipnya,” kata Pungky Wibowo di Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (23/10/2017).

Hal tersebut tidak terlepas dari keinginan pemerintah yang menargetkan pemberlakuan pembayaran nontunai di seluruh tol pada 31 Oktober 2017. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat, mengacu pada data per 20 Oktober, penggunaan uang elektronik (e-Toll) telah mencapai 88 persen dari total transaksi.

Sesuai peta waktu elektronifikasi pembayaran tol dari BI, uang elektronik dari tiga bank ini akan dapat digunakan untuk membayar tol selambat-lambatnya Desember 2017. “Kami harapkan bisa lebih cepat ya dari Desember,” kata Pungky.

Saat ini, baru lima bank yang uang elektroniknya dapat digunakan di tol, yaitu: PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (TapCash), PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (Co-Branding dengan Bank Mandiri), PT Bank Mandiri Persero Tbk (e-money), PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (Brizzi), dan satu bank swasta PT Bank Central Asia Tbk (Flazz).

Pungky menjelaskan, saat ini ketiga bank ini sedang mengembangkan teknologi untuk berpartisipasi dalam "Secure Acces Module" untuk multiaplikasi atau "multiapplet" (SAM Multiapplet).

Dalam elektronifikasi jalan tol, terdapat dua SAM Multiapplet yang digunakan yakni milik Bank Mandiri dan BCA. "Ketiga bank ini nantinya akan mengikuti SAM Multiapplet milik Mandiri atau BCA," kata Pungky.

Sejalan dengan itu, perusahaan konsorsium "electronic toll collection/ETC" akan didirikan oleh beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Konsorsium itu nantinya akan menjadi lembaga yang mengelola sarana dan prasarana elektronifikasi pembayaran di jalan tol, seperti sistem dan pengadaan reader (pembaca kartu), dan sinkronisasi data, termasuk pembagian keuntungan secara proporsional.

Baca juga artikel terkait PEMBAYARAN NON-TUNAI atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz