Menuju konten utama

Pembangunan Hotel Bintang 5 di TIM Juga Ditolak Gerindra

Gerindra menolak upaya Pemprov DKI untuk membikin hotel bintang 5 di kawasan TIM, Jakarta.

Pembangunan Hotel Bintang 5 di TIM Juga Ditolak Gerindra
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto (tengah) dan perwakilan Budayawan Salim Said (kanan) melihat maket proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (3/7/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.

tirto.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif, mengaku "enggak setuju" ada hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki (TIM). Namun jika Pemprov DKI Jakarta ngotot membangunnya, ia meminta sejumlah hal dipersiapkan.

"Setelah dibangun, biaya maintanance itu harus dipikirkan," kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Sementara untuk revitalisasi TIM secara umum, kata Syarif, Gerindra mendukung penuh. Ia yakin pemprov punya niat baik--mendukung perkembangan kesenian dan kebudayaan.

"Mungkin hal-hal teknis kurang dipahami [oleh para seniman dan budayawan yang menolak]," katanya.

Ia lantas menyarankan kepada Pemprov DKI dan seniman dan budayawan yang bergiat di TIM untuk duduk bersama.

"Jangan ngotot-ngototan," katanya.

Penolakan serupa sempat diutarakan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono. Ia mengaku akan meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk mencoret anggaran pembangunan tersebut.

"Kalau sudah bicara hotel, kan, urusannya bisnis. Kalau sudah bicara bisnis lupa dengan akar budayanya, orientasinya sudah berbeda. Bukan lagi melestarikan budaya tapi bicara untung rugi," ujarnya saat dihubungi Senin (25/11/2019) lalu.

Gembong memahami para penggiat seni yang berjiwa bebas tak akan mau diminta untuk menginap di hotel bintang lima yang sudah pasti bertarif tinggi. Lagi pula, menurutnya, sudah banyak penginapan yang tersebar di kawasan Cikini.

Ia menilai upaya Anies merevitalisasi TIM "hanyalah kamuflase untuk menutup dari publik bahwa ada orientasi bisnis di sana."

Proyek revitalisasi TIM dimulai sejak Juli 2019. Total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp1,8 triliun. Pemprov DKI sudah mengantongi anggaran yang bersumber dari APBD 2019 sebesar Rp200 miliar. Sisanya, diajukan dalam rancangan anggaran 2020 dan 2021.

Revitalisasi tahap 1 meliputi bangunan Masjid Amir Hamzah, berlokasi di area Plaza Graha Bhakti Budaya, Gedung Parkir Taman dan Pos Damkar (Juli-Desember 2019).

Tahap lanjutan, revitalisasi meliputi Gedung Perpustakaan dan Wisma TIM termasuk hotel bintang 5 (Juli 2019-Desember 2020) di area eks kantor DPP angkatan 66 ARH hingga jajaran kantin. Proyek rencananya rampung pada pertengahan tahun 2021.

Namun, sejumlah seniman dan budayawan menolak terutama rencana pembangunan hotel bintang lima.

Baca juga artikel terkait REVITALISASI TIM atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino