Menuju konten utama

Pembangunan Bandara Kediri Masih Terkendala Pembebasan Lahan

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan Bandara Kediri masih ada kendala dalam pembebasan lahan seluas 170 hektare (Ha).

Pembangunan Bandara Kediri Masih Terkendala Pembebasan Lahan
Menteri Perhungan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan di Kantor Kemenhub Jakarta, Rabu (3/10/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id -

Persiapan pembangunan Bandara Kediri mencapai 85 persen. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan masih ada kendala dalam pembebasan lahan seluas 170 hektare (Ha).

"Belum bangun baru persiapan perizinan. Pembebasan lahan yang belum selesai 30 persen. Biasalah kan ada mengenai harga," ujar Budi di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman Jakarta pada Jumat (19/10/2018).

Perizinan yang perlu dipenuhi untuk melengkapi pembebasan lahan, disebutkannya, seperti Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). "Setelah itu ya bersamaan nanti kami proses penetapan pemrakarsa dan penetapan lokasi," ujarnya.

Ia memperkirakan dua minggu sampai 1 bulan ke depan, proses perizinan sudah beres. Kemudian, peletakan batu pertama (ground breaking) akan dilakukan paling cepat April 2019 atau 6 bulan ke depan.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mengatakan bahwa ada 12 item yang belum terselesaikan dan sedang dibahas bersama.

"Ada 12 item itu saya lupa apa saja. Banyak macam-macam. Lahan hampir enggak ada masalahnya, desain masih lagi di final review," ujar Luhut.

Sebagai informasi, proyek Bandara Kediri ini akan dibangun oleh PT Gudang Garam Tbk. Pembangunan diperkirakan memakan waktu satu hingga dua tahun. Bandara ini nantinya akan berkelas internasional sehingga bisa menampung maskapai penerbangan asing.

"Operatornya AP (Angkasa Pura) I bersama dengan ada satu swasta," ujar Luhut.

Baca juga artikel terkait BANDARA KEDIRI atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Bisnis
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri